Berita Terbaru Boyolali
Cara Komunitas Vespa Klasik di Metuk Boyolali Santuni Anak Yatim Piatu : Ajak Keliling Naik Vespa
Berbagi dengan sesama tak perlu wah dan mewah. Cara unik dilakukan Vespa Metuk (Vesmet) dengan mengajak anak yatim piatu berkeliling dengan vespa
Penulis: Tri Widodo | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo
TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Belasan vespa berjajar rapi di dalam garasi gudang di Dukuh/Desa Metuk, Kecamatan Mojosongo, Boyolali, Minggu (24/4/2022).
Menjelang buka puasa, motor-motor jadul itu baru saja berkeliling kampung dengan memboncengkan anak-anak.
Vespa tua seperti vespa tipe 150 sprint v, P150x, 150 super, Piaggio VBB dan lainnya itu terlihat masih cukup cantik dengan tampilan orisinilnya.
Balutan cat baru kian membuatnya bersolek layaknya gadis 17 tahun. Belasan vespa itu milik komunitas Vespa Metuk (Vesmet) yang digawangi warga Desa Metuk, Mojosongo.
Baca juga: Simak, Tiga Titik Jalan di Boyolali Ini Diprediksi Rawan Macet Saat Mudik Lebaran Nanti
Ada 25 orang anggota vesmet baik yang berasal dari Desa Metuk maupun luar desa. Seperti Wakil Bupati (Wabup) Boyolali, Kepala Dinas, Kejari Solo dan lainnya.
Di sisi lain, berburu motor antik ini juga tak mudah. Seperti cerita vespa paggio VBB tahun 1992 yang didapat dari Purworejo.
Kali pertama didapat bentuk vespa tak karuan terutama pada bagian cat bodynya. Sehingga perlu dilakukan restorasi.
Meski sparepart juga mudah didapat. Namun, untuk membangun kembali vespa agar seperti semula dan memiliki performa yang bagus, biaya yang dikeluarkan lebih besar ketimbang harga vespa itu sendiri.
Baca juga: Perang Sarung di Boyolali Kian Marak, Ratusan Remaja yang Terlibat Gagal Diamankan Satpol PP
Baca juga: Jalan Desa di Klinggen Boyolali Hancur, Dilewati Kendaraan Proyek Tol: Warga Mengeluh
"Kalau restorasi full paling tidak butuh waktu 4-5 bulan dengan budget termurah bisa puluhan juta. Namun, perfoma vespa masih aman dan lancar. Bahkan sanggup menanjak hingga Tawangmangu, Karanganyar tanpa masalah," kata Kepala Desa Metuk, Mojosongo, Wukir Santoso.
Komunitas ini baru terbentuk sekitar 2 tahun lalu sejak adanya Pandemi Covid-19.
Tak banyaknya kegiatan yang dilakukan, membuat dirinya dan teman-teman penghobi motor lawas ingin membangun kembali Motor Vespa yang pernah menjadi kendaraan transportasi andalan pada masanya itu.
Wukir menambah meski masih menggunakan mesin orisinil bawaan Vespa, namun performanya tak kalah dengan kendaraan keluaran terbaru.
Beberapa kali komunitas Vesmet ini melakukan kegiatan touring ke beberapa daerah dengan kontur jalan yang cukup ekstrim seperti Tawangmangu hingga Bukit Menoreh di Magelang.
Baca juga: Ditanya Apakah Bakal Mudik ke Solo atau Tidak saat Lebaran, Ini Jawaban Presiden Jokowi
Baca juga: Jelang Lebaran, Harga Jual Sayur di Boyolali Justru Anjlok, Petani Kelimpungan
"Kemudian kami merasa kok hanya touring terus. Lalu tercetus lah ide untuk berbagi dengan anak-anak yatim. Apalagi ini saat ini masih di bulan puasa," jelasnya.