Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Klaten Terbaru

Temuan Petugas di Klaten : Ada Bus Pemudik Bannya Gundul hingga Tak Punya Apar dan Pemecah Kaca

Tak hanya kesehatan sopir, bus yang beroperasi selama Lebaran di Kabupaten Klaten juga dicek.

Penulis: Ibnu Dwi Tamtomo | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Ibnu Dwi
Petugas gabungan polisi dan Dishub memeriksa bus pemudik di Terminal Ir Soekarno Klaten. 

Koordinator Lapangan Pemeriksaan Kesehatan Dinas Kesehatan, Inayati menerangkan, pemeriksaan mendapatkan hasil mengejutkan.

Di mana banyak di antaranya mengidap hipertensi dan diabetes.

"Setelah kita lakukan pemeriksaan hasilnya ada 12 orang memiliki penyakit hipertensi, 9 orang menderita diabetes sedangkan 3 orang menderita penyakit hipertensi dan diabetes," terang dia kepada TribunSolo.com.

"Ada juga yang ditemukan tensinya tinggi, namun itu hanya karena kepanikan atau kelelahan setelah menempuh perjalanan jauh," imbuhnya.

Inayati menjelaskan jika hasil tersebut berdasar pemeriksaan dokter, tidak hanya dilakukan dengan pengecekan tensi saja.

"Yang tensi tinggi ataupun hipertensi akan diberikan obat, namun khusus untuk hipertensi harus meminum obat secara rutin karena penyakit itu bisa dikendalikan namun tidak bisa disembuhkan," ungkap Inayati.

Dirinya menjelaskan jika rata-rata yang ditemukan adalah hipertensi namun ada juga yang memiliki diabetes.

Baca juga: Fix! Bupati Karanganyar Juliyatmono Tak Akan Gelar Open House di Rumah Dinas saat Idul Fitri 2022

Baca juga: Viral di Klaten, Video Polisi Tendang Pemotor, Kapolres : Mau Menabrak saat Balap Liar Dibubarkan

"Rata-rata hipertensi namun tadi ada yang suntik insulin juga, karena punya penyakit gula," jelasnya.

Dia menambahkan jika ditemukannya kadar gula darah tinggi pada salah satu orang yang melakukan pemeriksaan bisa jadi dikarenakan pola makan yang tidak terkontrol.

Nantinya, untuk yang bersangkutan akan disarankan untuk melakukan tes lebih lanjut.

"Untuk gula yang tinggi bisa jadi karena pola makan, istirahat dan olahraganya. Makanya setelah dicek ini tadi, diminta yang bersangkutan untuk cek ke laboratorium periksa gula," terangnya.

Inayati menambahkan jika pemeriksaan gula darah yang dilakukan hanya sebatas screening awal.

Nantinya yang bersangkutan akan dilakukan pengecekan sebelum puasa dan setelah puasa.

Dirinya berpesan khususnya kepada pengemudi bus untuk membatasi jam kerjanya, agar pola istirahat dan kerjanya teratur.

"Harusnya setiap supir itu punya jam kerja dan jam istirahat karena tidak boleh 24 jam dia terus bekerja," jelas dia.

"Minimal 8 hingga 9 jam dia harus istirahat baru melakukan perjalan kembali. Itulah kenapa harus ada supir cadangan dalam perjalanan jauh (AKAP)," pungkasnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved