Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Sragen Terbaru

Kondisi Kontras di Pemandian Air Panas Bayanan : Meski Ada Ribuan Wisatawan, Pusat Kulinernya Sepi

Meskipun dibanjiri wisatawan saat Lebaran, ada cerita sedih datang dari pedagang di kios kuliner dan oleh-oleh di Pemandian Air Panas Bayanan.

Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Septiana Ayu
Kondisi kios kuliner dan oleh-oleh Pemandian Air Panas Bayanan, Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen sepi di hari libur lebaran, Kamis (5/5/2022). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari

TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Meskipun dibanjiri wisatawan saat Lebaran, ada cerita sedih datang dari pedagang di kios kuliner dan oleh-oleh di Pemandian Air Panas Bayanan.

Dari belasan kios yang tersedia, hanya beberapa pedagang saja yang memilih buka.

Hal tersebut bukan tanpa alasan, karena pusat kuliner yang disediakan oleh Pemkab Sragen itu malah sepi dari lalu lalang pengunjung.

Sepinya pembeli dikeluhkan oleh para pedagang, salah satunya Sutini.

Menurut Sutini, meski kondisi wisata Pemandian Air Panas Bayanan ramai, penjualannya malah sepi.

"Saya baru buka dua hari ini, kondisinya sepi, meski dibawah itu mulai ramai," katanya kepada TribunSolo.com, Kamis (5/5/2022).

Karena sepi, akhirnya kios-kios itu ditinggalkan pemiliknya dan memilih berjualan dipintu masuk bawah.

"Banyak yang tutup karena pilih jualan dibawah, karena disana lebih ramai, sebenarnya kios ini semua sudah ada yang ngisi," terangnya.

Hal itu disebabkan karena posisi pusat kuliner yang berada di atas, sehingga banyak pengunjung yang di drop di pintu masuk bagian bawah.

Keluhan serupa juga disampaikan salah satu penjual mie ayam, Muryani.

Baca juga: Jangan Kelamaan, Ini Durasi Terbaik Berendam Air Panas Bayanan Sragen untuk Usir Capek karena Mudik

Baca juga: Sempat Sepi, Lebaran Ini Pemandian Air Panas Bayanan Sragen Dibanjiri Wisatawan, Ada yang Penasaran

Muryani sudah puluhan tahun berjualan mie ayam di kawasan air panas Bayanan.

Dulu ia hanya berjualan di gubuk kecil, yang dibangunnya sendiri.

"Awalnya bangun sendiri, sekarang kan dibangunkan oleh pemerintah jadi bagus, tapi malah ramai pas warung jelek, kalau warungnya udah bagus, malah sepi," kata Muryani.

Bahkan ketika ramai pengunjung, ia hanya mampu menjual maksimal 10 porsi mie ayam saja.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved