Kecelakaan Maut di Tol Sragen
Ajaib, Dua Balita Selamat, Meski Expander yang Ditumpangi Remuk Usai Tabrakan di Tol Sragen
Balita dua tahun selamat saat kecelakaan maut di Jalan Tol Solo-Ngawi Km 525.600 jalur B, pada Rabu (11/5/2022) pukul 05.30 WIB.
Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Asep Abdullah Rowi
lihat foto
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari
TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Balita dua tahun selamat saat kecelakaan maut di Jalan Tol Solo-Ngawi Km 525.600 jalur B, pada Rabu (11/5/2022) pukul 05.30 WIB.
Kejadian nahas itu terjadi tepatnya di Dukuh Jenggrik, RT 26, Desa Purwosuman, Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Sragen.
Kecelakaan melibatkan minibus Suzuki Expander dengan nomor polisi AB 1292 DA, yang berisikan 7 orang warga berasal dari Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Mobil mengalami kerusakan parah atau ringsek setelah terguling keluar jalur tol.
Kanit Gakum Satlantas Polres Sragen, Ipda Irwan Marviyanto mengatakan dari kecelakaan tersebut menyebabkan seorang meninggal dunia.
Kecelakaan diduga karena sang sopir mengantuk dalam perjalanan.
"Iya, yang pengemudi meninggal dunia," ungkapnya kepada TribunSolo.com.
Pengemudi diketahui bernama Sutar (61) yang diketahui merupakan warga Sumber, Kecamatan Ponjong, Kabupaten Gunung Kidul.
Baca juga: Kondisi Bus Usai Tabrakan Karambol di Tol Karanganyar : Remuk,Ada yang Bertuliskan Wes Tobat Masee
Baca juga: Evakuasi Cepat Korban Kecelakaan Maut Tol Karanganyar, JSN : 12 Orang Dibawa Bus & Truk Muatan Obat
Sopir meninggal dunia di lokasi kejadian setelah terjepit badan mobil yang kemudian dievakuasi dan dibawa ke kamar jenazah RSUD Soehadi Prijonegoro Sragen oleh relawan PMI Sragen.
Kondisi sopir mengalami patah tulang di tulang iga dan bahu kanan, luka lecet tak beraturan pada dada dan perut, serta luka-luka pada bagian kaki.
Keenam penumpang yakni Suwarno (38) warga Genjahan, Kecamatan Ponjong, Puspitasari (28) dan A (2) warga Desa Logandeng, Kecamatan Playen.
Serta tiga orang penumpang dari Desa Gondangrejo, Kecamatan Karangmojo, Kabupaten Gunungkidul, yakni Ifah (43), A (2) dan Rohman (44).
Menurut Ipda Irwan, rombongan warga Gunungkidul tersebut bukan merupakan pemudik.
"Bukan rombongan pemudik, untuk saat ini masih kita dalami," jelasnya.
