Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Penyakit Mulut dan Kuku Teror Belasan Sapi di Boyolali, Apa Itu Virus PMK? Simak Gejalanya

Kasus PMK ini menyerang belasan sapi di Kecamatan Mojosongo yang mengalami gejala klinis.

Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
TribunSolo.com/Dok Dinas
Petugas dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Pemkab Klaten memeriksa sapi. 

TRIBUNSOLO.COM -- Wabah penyakit Mulut dan kuku (PMK) pada ternak sapi saat ini sudah mendera Kabupaten Boyolali.

Kasus PMK ini menyerang belasan sapi di Kecamatan Mojosongo yang mengalami gejala klinis.

Seperti diketahui PMK telah banyak terjadi di wilayah Jawa Timur.

Hal itu diketahui setelah dari adanya peternak yang melaporkan jika sapi-sapinya mengalami gejala PKM.

Baca juga: Heboh Wabah Penyakit Mulut dan Kuku pada Sapi, Bagaimana Kondisi di Wonogiri? 

Baca juga: Belasan Sapi di Boyolali Alami Gejala Klinis Penyakit Mulut dan Kuku: Mulut Melepuh, Lidah Sariawan 

Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (Disanakkan) Boyolali, Lusia Dyah Suciati membeberkan jika pada Sabtu (7/5/2022) pekan lalu, pihaknya mendapatkan laporan dari peternak sapi di Mojosongo Boyolali.

Peternak tersebut melaporkan jika dua ekor sapinya yang mengalamai gejala, seperti mulutnya melepuh, lendir yang dikeluarkan juga banyak, lidahnya seperti orang sariawan, Suhu badannya tinggi hingga nafsu makannya berkurang.

“Temen-temen kemudian melakukan pengecekan ke lokasi dan koordinasi dengan balai besar veteriner Wates. Hari Minggu kemarin kita bersama BB Veteriner itu kesana untuk melakukan identifikasi,” jelas Lusia, kepada TribunSolo.com, Senin (9/5/2022).

Dalam pengecekan lokasi itu, tak hanya 2 ekor sapi saja yang mengalami gejala klinis PMK itu.

Namun seluruh sapi di kandang yang berjumlah 15 ekor sapi seluruhnya juga mengalami gejala yang sama.

Pihaknya pun kemudian mengambil sampel darah dan lendir seluruh sapi yang ada serta memberikan pengobatan terhadap sapi-sapi tersebut.

“Sampel tersebut kemudian di-lab kan untuk mengetahui positif dan tidaknya (PMK),” jelasnya.

Meski belum diketahui apakah positif atau negatif PMK, namun sapi-sapi tersebut sudah menunjukkan gejala klinis PMK.

Untuk itu, pihaknya langsung memberikan penanganan, seperti penyemprotan disinfektan dan memberikan pengobatan terhadap belasan sapi tersebut.

Selain itu, pihaknya juga telah menjadwalkan akan memberikan vaksinasi terhadap sapi-sapi di sekitaran kandang sapi tersebut hingga daerah-daerah yang berbatasan langsung.

Apalagi, di daerah temuan gejala PKM tersebut, populasi sapinya juga sangat banyak.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved