Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Klaten Terbaru

Sapi di Klaten Diperiksa Waspadai Penyakit Mulut & Kuku, DKPP : Jangan Datangkan Sapi dari Luar Dulu

Ratusan sapi disidak dadakan oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Klaten.

Penulis: Ibnu Dwi Tamtomo | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Dok Dinas
Petugas dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Pemkab Klaten memeriksa sapi. 

"Sementara ini saya mengharapkan agar tidak mendatangkan hewan ternak dari luar daerah, khusunya dari daerah yang terjangkit penyakit tersebut," tambahnya.

Kasus di Boyolali

Wabah penyakit Mulut dan kuku (PMK) pada ternak sapi diduga sudah masuk Boyolali.

Ada belasan sapi di Kecamatan Mojosongo yang mengalami gejala klinis seperti PMK.

Seperti diketahui PMK telah banyak terjadi di wilayah Jawa Timur.

Baca juga: Uniknya Bakdan Sapi yang Hanya Ada di Boyolali : Sebelum Diarak Kampung, Sapi-sapi Sarapan Ketupat

Baca juga: Harga Daging Sapi di Sragen Meroket Jelang Lebaran, Sekarang Tembus Rp 130 Ribu per Kg

Hal itu diketahui setelah dari adanya peternak yang melaporkan jika sapi-sapinya mengalami gejala PKM.

Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (Disanakkan) Boyolali, Lusia Dyah Suciati membeberkan jika pada Sabtu (7/5/2022) pekan lalu, pihaknya mendapatkan laporan dari peternak sapi di Mojosongo Boyolali.

Peternak tersebut melaporkan jika dua ekor sapinya yang mengalamai gejala, seperti mulutnya melepuh, lendir yang dikeluarkan juga banyak, lidahnya seperti orang sariawan, Suhu badannya tinggi hingga nafsu makannya berkurang.

Baca juga: Jelang Lebaran, Harga Daging Sapi Super di Karanganyar Melonjak, Tembus Rp 130 Ribu per Kg

“Temen-temen kemudian melakukan pengecekan ke lokasi dan koordinasi dengan balai besar veteriner Wates. Hari Minggu kemarin kita bersama BB Veteriner itu kesana untuk melakukan identifikasi,” jelas Lusia, kepada TribunSolo.com, Senin (9/5/2022).

Dalam pengecekan lokasi itu, tak hanya 2 ekor sapi saja yang mengalami gejala klinis PMK itu.

Namun seluruh sapi di kandang yang berjumlah 15 ekor sapi seluruhnya juga mengalami gejala yang sama.

Pihaknya pun kemudian mengambil sampel darah dan lendir seluruh sapi yang ada serta memberikan pengobatan terhadap sapi-sapi tersebut.

“Sampel tersebut kemudian di-lab kan untuk mengetahui positif dan tidaknya (PMK),” jelasnya.

Baca juga: Seminggu Puasa, Ini Harga Sembako Karanganyar : Cabai Naik Rp 7 Ribu, Daging Sapi Rp 10 Ribu Per Kg

Meski belum diketahui apakah positif atau negatif PMK, namun sapi-sapi tersebut sudah menunjukkan gejala klinis PMK.

Untuk itu, pihaknya langsung memberikan penanganan, seperti penyemprotan disinfektan dan memberikan pengobatan terhadap belasan sapi tersebut.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved