Berita Karanganyar Terbaru
Teka-teki 18 Sapi Mati Belum Juga Terungkap, Dispertan Karanganyar : Bukan PMK, Bukan Juga Antraks
Penyebab kematian mendadak belasan sapi yang menggemparkan Kecamatan Mojogedang, Kabupaten Karanganyar belum juga terungkap.
Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Asep Abdullah Rowi
Dalam rangka pencegahan, Dispertan PP Karanganyar mengagendakan sosialisasi intens ke peternak.
“Melibatkan petugas lapangan, mantri suntik dan dokter hewan tiap kecamatan, berilah gizi cukup ke ternak karena kuncinya pada imun tubuh,” kata Heri.
"Untuk kabupaten kota selain Boyolali, Insya Allah masih aman," pungkasnya.
Geger Belasan Sapi Mati Mendadak
Warga Desa Kaliboto, Kecamatan Mojogedang, Kabupaten Sragen geger gegara belasan sapi mati mendadak secara beruntun.
Kepala Desa Kaliboto, Haryono mengatakan awalnya sapi diberi makan seperti biasanya, namun tak lama mendadak ambruk.
Kejadian matinya sapi secara mendadak dalam dua minggu ini mencapai belasan ekor, membuat warga gempar.
"Terus perutnya kembung, tiba-tiba kejang-kejang langsung ambruk, dan mati begitu saja," katanya kepada TribunSolo.com, Sabtu (26/3/2022).
Kasus sapi yang mati mendadak, terakhir kali terjadi di Dusun Ngemplak sekitar tiga hari lalu.
Karena sebelumnya sudah banyak kasus sapi yang mati, oleh pemilik sapi tersebut langsung dipotong agar masih bisa dijual dagingnya.
"Total sudah 18 ekor yang mati mendadak," jelas dia.
Adapun saat disembelih, menurut Haryono darah yang keluar masih bewarna merah segar.
"Sama dokter hewan perut yang kembung ditusuk menggunakan pisau dibuka keluar airnya banyak banget, perutnya diinjak baru keluar kotorannya," jelasnya.
Baca juga: BREAKING NEWS : Mobil Tiba-tiba Terbakar di Ruas Tol Semarang-Solo, Kondisi Jalanan Sempat Mencekam
Baca juga: Ada 2 Kasus Antraks di Tahun 2021, Dinas Peternakan Wonogiri : Antisipasi, Sapi Divaksinasi
Karena merasa janggal, kemudian Haryono mengambil sampel darah dan air yang keluar dari perut sapi tersebut untuk diuji di laboratorium.
Menurutnya, sampel yang diuji di laboratorium di Daerah Istimewa Yogyakarta tersebut belum keluar hingga hari ini.