Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Kuliner Solo

5 Makanan Jadul yang Sekarang Ngehits Lagi, Bisa Jadi Referensi saat Mampir ke Sragen

Daftar makanan jadul khas Sragen yang populer lagi sekarang: 1. Kue Sagon 2. Gathot 3. Jadah 4. Gablok 5. Intip Goreng

Penulis: Reza Dwi Wijayanti | Editor: Rifatun Nadhiroh
TribunSolo.com/Septiana Ayu
Kue Sagon makanan jadul khas Sragen 

TRIBUNSOLO.COM - Setiap daerah di Indonesia memiliki keanekaragaman budaya yang berbeda-beda serta ciri khasnya masing-masing.

Begitu pula dengan jenis makanannya, di setiap daerah memiliki cita rasa yang khas.

Di Kabupaten Sragen sendiri, selain dikenal dengan ragam budaya juga dikenal dengan ragam kuliner jadulnya.

Ya, banyak makanan tradisional Sragen yang kerap menjadi incaran.

Baca juga: Rekomendasi Kuliner di Pengging Boyolali: Sensasi Makan di Atas Sungai Pengging, Harganya Terjangkau

Baca juga: Rekomendasi Kuliner di Pengging Boyolali: Sensasi Makan di Atas Sungai Pengging, Harganya Terjangkau

Sehingga tak heran jika makanan tradisonal ini kembali hits karena banyak yang mencarinya.

Berikut makanan jadul di Sragen yang hits lagi:

Jadah Mbah Rajak, kuliner legendaris Sragen sejak 50 tahun lalu, Sabtu (23/4/2022).
Jadah Mbah Rajak, kuliner legendaris Sragen sejak 50 tahun lalu, Sabtu (23/4/2022). (Tribunsolo.com/Septiana Ayu Lestari)

1. Kue Sagon

Siapa sih yang tidak tahu Kue Sagon?

Kue Sagon merupakan jajanan pasar dengan bahan dasar parutan kelapa.

Di kabupaten Sragen sendiri sagon biasa disuguhkan dalam acara hajatan atau pernikahan.

Meski begitu, Sagon masih ditemukan di pasar-pasar tradisional di Bumi Sukowati itu.

Seiring berjalannya waktu, sagon semakin jarang ditemui, karena kepopulerannya telah tergeser jajanan masa kini.

Namun dari tangan dingin Elawati (33), Sagon yang biasa disulap menjadi kekinian.

Pasalnya, Sagon buatannya dipadukan dengan berbagai topping yang melimpah, yang rasanya bisa diadu dengan jajanan anak muda zaman sekarang.

Proses pembuatanya pun sama, yang mana parutan kelapa dicampur dengan tepung ketan, diberi sedikit parutan kulit jeruk, gula dan garam.

Kemudian, sagon dicetak ke dalam cetakan setengah lingkaran kemudian dipanggang 10-15 menit, hingga tercium wangi kelapa.

Sagon disajikan dengan disiram dengan susu kental manis.

Meski sagon jajanan zaman dulu, hingga kini masih banyak diminati pembeli.

2. Gathot

Gathot merupakan kuliner tradisional yang bisa jadi oleh-oleh saat mudik dari Sragen.

Camilan ini terbuat dari gaplek (singkong kering) ini bisa disumpan dalam jangka waktu yang cukup lama.

Untuk mengolahnya, gaplek direndam dan dicuci hingga bersih.

Setelah itu dikukus, lalu gaplek dipotong kecil-kecil sesuai selera.

Dilansir dari Tribuntravel, satu di antara spot penjual gathot Sragen yang familiar adalah Warung Bu Dharmo.

3. Jadah

Kuliner jadah Mbah Rajak sudah melegenda di Kabupaten Sragen.

Sekilas tak ada bedanya dengan olahan jenang-jenang di pasar lainnya.

Namun, yang bikin spesial adalah resep pembuatan jadah yang masih menggunakan resep turun temurun dari Mbah Rajak sendiri.

Bahannya pun masih alami, bahkan gula Jawa yang digunakan didatangkan langsung dari produsennya yang ada di Yogyakarta.

Rasanya yang manis dan pas itulah yang membuat para pemudik atau perantau selalu rindu dengan cita rasa makannya.

Dengan harga mulai Rp 10 ribu, pembeli bisa mendapatkan tiga macam jadah yang dibungkus dengan alas daun pisang.

4. Gablok

Gablok menjadi kuliner yang sudah jarang ditemui di Sragen.

Namun, di pasar tradisonal masih ada penjual yang menjajakan makanan khas ini.

Kuliner ini merupakan varian dari pecel.

Jika pecel disajikan dengan nasi putih biasa, gablok disajikan dengan nasi putih yang sebelumnya sempat di tumbuk.

Gablok biasanya disajikan dengan dibungkus daun jati.

5. Intip Goreng

Tak hanya di Solo. intip goreng juga populer di Sragen.

Camilan gurih dan manis ini selalu menjadi incaran para wisawatan.

Intip goreng terbuat dari kerak nasi atau nasi yang sudah dikeringkan.

Setelah benar-benar kering intip digoreng dalam minyak panas.

Kini makanan jadul ini biasa dimodifikasi dengan penambahan topping berupa kinca (gula merah yang dicairkan) untuk rasa manis.

Baca juga: Imbauan PKL Kuliner di CFD Solo : Buat Makanan Siap Saji,Hindari Cuci Piring Demi Waspadai Hepatitis

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved