Berita Solo Terbaru
Gibran Semprot Investor, Proyek Waterpark di Solo Tak Ada Progres, Padahal Pembangunan Sudah 2 Tahun
Bak disambar petir siang bolong, Gibran Rakabuming Raka begitu kaget dengan pembangunan Waterpark di kawasan Jurug, Kecamatan Jebres.
Penulis: Tara Wahyu Nor Vitriani | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tara Wahyu NV
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Bak disambar petir siang bolong, Gibran Rakabuming Raka begitu kaget dengan pembangunan Waterpark di kawasan Jurug, Kecamatan Jebres.
Orang nomor satu di Kota Bengawan itu meninjau langsung pembangunan wahana wisata air di lahan bekas Pondok Persada Jurug seluas 3,7 hektar milik Pemkot Solo, Selasa (17/5/2022).
Saat meninjau, Gibran hanya melihat beberapa pekerja saja.
Sebagai informasi, peletakan batu pertama pembangunan Waterpark pada 24 Juli 2020 lalu.
"Lha ra rampung-rampung (enggak selesai-selesai), yo proses tapi lambat makanya tadi tak kejar-kejar," ujarnya dengan nada geram kepada TribunSolo.com.
Menurutnya, proyek tersebut bisa saja mangkrak jika dirinya tidak memarahi investor.
"(Mangkrak) yo embuh, nek ora tak nesoni yo mangkrak (Ya enggak tahu, kalau enggak tak mahari ya mangkrak)," tuturnya.
Setelah melakukan peninjuan, Lanjut Gibran, PT Artatirta Mulia Investor selaku investor mengaku akan menyelesaikan tahap pertama pada bulan Desember tahun ini.
"Kalau tadi penegasan dari Direktur Pak Mulyono, fase 1 Desember selesai, setangahnya saja," ungkapnya.
Baca juga: Jokowi Ogah Tambah Masa Jabatan Presiden, Gibran : Ibu Sudah Nyicil Packing Barang Dikirim ke Solo
Baca juga: Siap-siap, Waterboom di Jebres Solo yang Disebut Terbesar dan Terlengkap di Jateng,Tahun 2022 Dibuka
"Ya Bisa (tahap pertama selesai Desember), tapi masih nunggu setahun lagi untuk bisa selesai 100 persen," paparnya.
Pihaknya juga telah bertemu dengan Direktur PT Artatirta Mulia Investor di Rumah Dinas Loji Gandrung agar mengebut pengerjaan tersebut.
"Lha ning kono nek aku lewat ora ono aktivitas, tukangnya juga sedikit," tegasnya.
Menurut Gibran, pihak pengembang beralasan kontur tanah yang sulit dan pandemi COVID-19 .
"Ya katanya Covid-19 dan lain-lain, kontur tanah yang sulit atau apa, (enggak prediksi) embuh, takok orangnya," ungkapnya.