Berita Duka
Mantan Ketum PP Muhammadiyah Buya Syafii Maarif Meninggal Dunia
Kondisi mantan Ketum PP Muhammadiyah periode 1998-2005 tersebut sempat membaik dan tidak begitu sesak napas.
Penulis: Tribun Network | Editor: Rifatun Nadhiroh
Awalnya tidak ada warganet terutama pengguna Twitter yang mengetahui siapa sosok itu.
Sosok tersebut tampak sederhana mengenakan topi merah dan pakaian biasa saja, tidak ada yang mencolok.
Hingga kemudian pengunggah video yakni pegiat media Budhi Hermanto, mengungkapkan sosok tersebut yang ternyata adalah Buya Syafii Maarif.
Buya Syafii Maarif dikenal sebagai salah satu ulama besar yang bahkan dijuluki sebagai bapak bangsa dari Muhammadiyah.
Baca juga: Viral Aksi Pria Panjat Patung Kuda Simpang Lima Boyolali, Bupati Said: Akan Kami Beri Peringatan
Baca juga: Sempat Viral Uang Logam Rp100.000 dari Emas, BI Cabut dan Tarik 20 Pecahan Khusus dari Peredaran
Adapun pengunggah Budhi Hermanto menuliskan narasi, betapa ia segan untuk menyalip Buya Syafii yang tengah bersepeda di jalanan sepi.
Ia memilih melambatkan laju mobilnya dan membuntuti Buya Syafii dari belakang.
Budhi Hermanto merasa Buya Syafii adalah guru baginya, sehingga ia sungkan untuk menyalip.
"Saya gak berani menyalip pengendara sepeda bertopi merah ini, ketemu di kompleks perumahan nogotirto, semoga beliau selalu diberi kesehatan, berkah," tulis Budhi.
Awalnya, cuitan Budhi di Twitter itu mengundang tanda tanya tentang siapa sosok guru yang dimaksud.
Hingga kemudian beberapa warganet pengguna Twitter menduga beliau adalah Buya Syafii Maarif. Budhi pun membenarkan.
"Iya beliau Buya Ahmad Syafii Maarif, tadi ada teman2 yg nanya. Terimakasih atas doa nya kawan-kawan, semoga Buya Maarif senantiasa sehat, diberi umur panjang oleh-Nya. Sebagai lentera utk kita, pun bangsa ini. Amiiin," tulis Budhi Hermanto.
Unggahan Budhi Hermanto itu lantas menuai komentar warganet.
Rupanya banyak yang terharu melihat sikap sederhana Buya Syafii Maarif, hingga muncul kesaksian betapa bersahajanya sikap guru besar Muhammadiyah itu selama ini.
"Ingat saat mengundang beliau menjadi pembicara IKMAMMM di Muallimaat, sehbs acra tdk berkenn di antr mobil, maunya naik taxi br g ngrepotin. Krn jarak ke jl raya sy kira ckp melelahkan bg beliau. Sy pinjam motor peserta utk boncengin beliau sambil hujan2 mnju jl raya.," komentar akun majidhimawan.
"Dapat cerita dari istri, beberapa kali mengantar majalah dari kantor untuk beliau krn lokasi rumah searah jalan pulang. Pada keberapa, beliau bilang sekira, "Besok biarkan yg lain pengantarnya, jatahmu adalah waktunya pulang." tulis akun ekosangpencerah.