Buya Syafii Maarif Wafat
Petuah dan Kutipan Bijak Buya Syafii Maarif : Tuhan Berpihak Kepada Para Pekerja Keras
Tokoh Muhammadiyah, Prof Dr H Ahmad Syafii Maarif, atau Buya Syafii Maarif wafat Jumat (27/5/2022) pukul 10.15 WIB di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta
Penulis: Aji Bramastra | Editor: Aji Bramastra
“Kalau kita melihat ke dalam kita sudah tenang sekali. Tapi kalau kita lihat bangsa secara keseluruhan, kita tidak semakin baik,” tutur Buya.
Oleh karena itu, segenap elemen bangsa termasuk ormas seperti Muhammadiyah harus bergerak memperbaiki kondisi bangsa. Jika tidak ada yang mau terlibat, maka akan berbahaya.
“Kalau bangsa runtuh, kita tidak bisa apa-apa,” kata Buya mengingatkan.
Supaya bangsa tetap tegak hingga sehari menjelang kiamat, maka generasi bangsa harus berusaha dan bekerja keras, baru kemudian Tuhan akan ikut membantu.
“Sekarang Anda orang terdidik semua. Saatnya berpikir radikal tapi dengan data yang kuat dan jelas. Berpikir itu melelahkan. Tapi akan menghindari dari pikun. Otak manusia jika dibiarkan menganggur maka akan rusak,” papar Buya (Ribas).
Wafat di Yogyakarta
Mantan ketua umum Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah, Ahmad Syafii Maarif atau Buya Syafii Maarif meninggal dunia.
Buya meninggal dalam usia 86 tahun pada Jumat (27/5/2022) pukul 10.15 WIB, di RS PKU Muhammadiyah Gamping, Kabupaten Sleman.
"Muhammadiyah dan bangsa Indonesia berduka.."
"Telah wafat Buya Prof Dr H Ahmad Syafii Maarif," ujar Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir, Jumat (27/5/2022).
Baca juga: Ridwan Kamil Mohon Doa Agar Eril Sang Putra Sulung Segera Ditemukan Dalam Keadaan Selamat
"Semoga beliau husnul khatimah, diterima amal ibadahnya, diampuni kesalahannya,"
"Dilapangkan di kuburnya, dan ditempatkan di jannatun na'im,"
"Mohon dimaafkan kesalahan beliau dan do'a dari semuanya," ungkapnya.
Baca juga: Profil Emmiril Khan Mumtadz Putra Gubernur Jabar Ridwan Kamil yang Hilang Terseret Air Sungai Aere
Sebelumnya, Buya Syafii Maarif dilarikan ke RS PKU Muhammadiyah Gamping sejak Sabtu (14/5/2022), akibat mengalami sesak napas.
Kondisi mantan Ketum PP Muhammadiyah periode 1998-2005 tersebut sempat membaik dan tidak begitu sesak napas.