Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Wonogiri Terbaru

Santapan Jadul Es Puter yang Masih Dijumpai di Wonogiri : Rasanya Gurih, Santannya Begitu Terasa

Es Puter juga sering disebut dengan es dung-dung menjadi santapan yang jarang dijumpai, karena tidak banyak yang jual.

Penulis: Erlangga Bima Sakti | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Erlangga Bima
Es puter juga sering disebut dengan es dung-dung menjadi santapan yang jarang dijumpai, karena tidak banyak yang jual. Es ini masih ditemukan di Wonogiri. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Erlangga Bima Sakti

TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Seringkah menemui santapan lezaat bernama es puter di daerah Anda? Jawabannya pasti tidak.

Ya, benar esk krim khas Indonesia itu jarang ditemui di tempat-tempat pada umumnya.

Makanan dingin tersebut berbahan dasar santan kemudian dimasukkan ke freezer itu, layaknya es krim pada umumnya.

Namun untuk membuatnya, bahan-bahan dibekukan dengan cara tradisional, yakni dengan alat semacam panci atau tabung yang diputar dalam campuran es batu dan garam.

Es Puter juga sering disebut dengan es dung-dung.

Hal itu tak terlepas dari kebiasaan para penjual membunyikan alat sebagai penanda ke calon pembeli.

Misalnya jika penjual bakso dengan suara khas ting-ting dari mangkok yang diketuk dengan sendok, maka penjual es puter juga punya kekhasan tersendiri.

Yakni dengan cara memukul alat menyerupai gong namun berukuran kecil.

Itu yang membuat suara dung-dung sehingga banyak yang menyebutnya es dung-dung.

Di Wonogiri sendiri, masih ada sejumlah penjual es dung-dung yang bisa ditemukan entah itu yang berjualan mangkal maupun keliling.

Salah satunya adalah Pak Tugimo.

Dia mengaku sudah puluhan tahun berjualan es dung-dung.

Adapun Pak Tugimo biasanya berkeliling di wilayah Kelurahan Wonokarto.

Baca juga: Viral Vokalis Repvblik Banting Stir Jualan Sop Buah dan Es Kelapa, Ternyata Begini Kisah di Baliknya

Baca juga: Daftar 8 Tempat Kuliner Mak Nyus di Kawasan Pasar Gede Solo, dari Tradisional hingga Kekinian

"Kalau pagi saya mangkal di depan MI, siangnya baru berkeliling. Saya sudah 22 tahun berjualan, ya ditekuni saja," aku Tugimo, kepada TribunSolo.com, Senin (30/5/2022).

Harga es dung-dung juga terbilang murah, hanya sekitar Rp 3.000 - Rp 5.000 per porsi sesuai dengan wadah atau porsinya.

Dengan membayar harga itu, pembeli dapat menikmati nikmatnya es dung-dung.

Adapun es dung-dung juga bisa menjadi salah satu pilihan makanan untuk meredakan hawa panas di siang hari.

Rasanya manis dan dingin.

Terlebih saat menyantapnya, dengan dilapisi roti tawar sehingga rasanya semakin terasa gurih.

Baca juga: Jokowi Pulang Kampung, Intip 8 Kuliner Mak Nyus Favorit Presiden RI Kalau ke Solo

Baca juga: Saat Jan Ethes & La Lembah Bakal Ditinggal 5 Hari, karena Gibran & Selvi Ananda Akan Kunjungi Paris

Selain itu, juga bisa merasakan sensasi santan kelapa karena memang bahan utama pembuatan es dung-dung adalah santan.

Selain Pak Tugimo, ada sejumlah penjual es dung-dung lain yang berada di sekitaran Kelurahan Wonokarto, seperti Pak Man.

Dia berkeliling atau juga ada penjual yang mangkal di samping Kantor PMI Wonogiri.

"Kalau saya siang sudah muter, pagi di MI sampai anak-anak bubar baru lanjut keliling," jelasnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved