Berita Sragen Terbaru
Mencicipi Botok Telur Asin Ala Warung Pak Pujo di Sragen: Langganan PNS, Rasanya Unik Hanya Rp8 Ribu
Ketika makan siang, botok ala Pak Pujo langsung diserbu peminatnya, kebanyakan merupakan para pegawai Pemerintah Kabupaten Sragen.
Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Hanang Yuwono
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari
TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Tak hanya sambal tumpang dan soto, kuliner botok juga paling banyak diminati warga Sragen, Jawa Tengah.
Botok merupakan kuliner yang berisi beraneka macam isian lauk dicampur bumbu cabai, kemudian dikukus dengan dibungkus daun pisang.
Soal tingkat kepedasan botok di Sragen juaranya, karena pembuatnya tak tanggung-tanggung dalam memberikan cabai ke campuran bumbunya.
Salah satu warung botok yang terkenal, yakni Warung Botok Pak Pujo Pinggir Kali, yang berada di Dukuh Metep, Desa Tenggak, Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Sragen.
Baca juga: Mencicipi Bubur Gudeg Mbak Yus, Kuliner di Solo yang Jadi Favorit Jokowi: Berlauk Opor Ayam
Baca juga: Mencicipi Nikmatnya Soto Ledokan Kartasura, Kuah Kaldunya Gurih dan Banyak Pilihan Lauk
Ketika jam makan siang, botok ala Pak Pujo langsung diserbu peminatnya, kebanyakan merupakan para pegawai Pemerintah Kabupaten Sragen juga para pelanggan setianya.
Ada banyak varian menu botok yang disediakan, seperti botok wader, botok ayam, botok patin, botok kepala patin, dan yang unik adalah botok telur asin.

Botok telur asin menjadi menarik untuk dicicipi karena jarang ditemukan.
Satu bungkusnya terdiri dari satu butir telur asin yang juga dimasak dengan dikukus dengan disiram kuah bumbu cabai.
Rasanya menjadi unik karena rasa asin dipadukan dengan rasa pedas yang dijamin nendang ketika sampai di mulut.
Dipadukan dengan sepiring nasi, makan siang di warung Pak Pujo memberikan pengalaman yang berbeda karena lokasinya berada di tengah pedesaan, dan didepannya merupakan hamparan sawah yang luas.
Karyawan Warung Pak Pujo, Nanik mengatakan dalam sehari membutuhkan sekitar 10 kilogram cabai untuk membuat bumbu botoknya.
"Rata-rata sehari pakai 10 kilogram cabai untuk semua bumbu botok," ujarnya saat ditemui TribunSolo.com, Kamis (2/6/2022).
Sebanyak 200 hingga 300 bungkus botok ludes dibeli pelanggannya dalam setiap harinya.
"Yang paling banyak dibeli botok wader, tapi sekarang cari wadernya susah, kalau ada biasanya telat datangnya," jelasnya.
