Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Liputan Haji 2022

Cerita Mbah Misri, Calon Haji dari Grobogan yang 'Iris' Seperempat Sawah untuk Haji: Niat Sejak 2011

Bagi Mbah Misri 'mengiris' sawah adalah salah satu cara terbaik untuk melegakan dahaganya akan ibadah Haji.

Penulis: Tri Widodo | Editor: Ryantono Puji Santoso
TribunSolo.com/Tri Widodo
Mbah Misri (kiri) dan Iswati (kanan) jemaah calhaj asal Kabupaten Grobogan saat berada di gedung Jeddah, Asrama Haji Donohudan, Sabtu (4/6/2022). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo

TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Bagi Mbah Misri 'mengiris' sawah adalah salah satu cara terbaik untuk melegakan dahaganya akan ibadah Haji.

Bagaimana tidak, warga Dukuh Pendem, Desa Bandungsari, Kecamatan Ngaringan, Grobogan itu sebelum terkena stroke ringan, dulunya hanya seorang pedagang warung kecil di sekitar tempat tinggalnya.

Sawah menjadi satu-satunya aset berharga yang dimiliki.

Baca juga: Labbaik Allahuma Labbaik : Sehari Nabung Rp 10 Ribu, Bakul Pecel asal Pati Akhirnya Berangkat Haji

Baca juga: Kagetnya Ganjar Tahu Ada Bakul Pecel Naik Haji, Sehari Nabung Rp 10 Ribu

Meskipun dari sawah itulah, dia bisa memberi makan lima anaknya.

Kelima anaknya sudah berkeluarga tak begitu butuh nafkah darinya.

Kelima anaknya pun telah diberikan bagian masing-masing.

Baca juga: Keberangkatan 553 Calon Jamaah Haji Asal Sragen Tinggal Menghitung Hari, Terbagi dalam Kloter 14-16

Dia yang sudah berusia 62 tahun juga tak begitu butuh materi duniawi.

Yang dia butuhkan hanya bekal untuk akhirat sewak-waktu dipanggil sang khalik.

Tak salah jika dirinya kemudian menjual seperempat sawah yang dimiliki.

Hal itu disampaikan Iswati, tetangganya yang juga menjadi Jamaah Calon Haji yang kebetulan juga  satu regu serta rombongan di kloter 4 Embarkasi Solo.

Baca juga: Jadwal Kedatangan di Asrama Haji Donohudan Solo & Keberangkatan ke Mekkah : Kloter 1 & 2 dari Pati

"Jadi 1000 dibagi 4. Yang setengah untuk anak-anaknya, yang setengah untuk Mbah Misri. Dari setengah itu kemudian dijual untuk haji ini," katanya.

Menurutnya, keinginan Mbah Misri untuk berhaji sudah menggebu-gebu sejak 2011 lalu.

Diapun kemudian diminta untuk membeli seperempat sawah Mbah Misri untuk berhaji bersama suami.

Apalagi Anak-anak Mbah Misri  tinggalnya juga masih dalam satu lingkungan.

Baca juga: Jadwal Kedatangan di Asrama Haji Donohudan Solo & Keberangkatan ke Mekkah : Kloter 1 & 2 dari Pati

Sehingga meski telah menjual sebagian sawahnya tak khawatir soal kehidupannya sehari-hari.

"Masih ada seperempat lagi sawahnya. Anak-anaknya juga ada disekitar tempat tinggal. Jadi tidak khawatirlah gitu," jelasnya.

Namun takdir berkehendak lain.

Setelah didaftarkan haji, beberapa tahun kemudian suami mbah Misri meninggal dunia. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved