Berita Klaten Terbaru
Kisah Toko Roti Muntjul, Toko Legendaris di Klaten : Sudah 71 Tahun Berdiri, Masih Pakai Oven Kayu
Siapa warga Klaten yang tidak mengenal Toko Roti Munjtul, berdiri dari tahun 1951.
Penulis: Ibnu Dwi Tamtomo | Editor: Adi Surya Samodra
"Contoh roti semir karena isiannya disemir, sedangkan roti santan karena bahannya bukan dari susu tapi dari santan," paparnya.
"Namun seiring berjalannya waktu, karena roti nya berbentuk seperti batu nisan yang dalam bahasa jawa di kenal dengan kijing, jadilah namanya roti kijing," sambungnya.
Menurutnya peralihan dari ayah mertuanya ke suami hingga ke cucu atau anaknya saat ini, semua berjalan tanpa kendala.
Karena semua sudah diajari sejak SMA untuk mewarisi teknik dan komposisi yang pas untuk mendapatkan rasa yang identik, yaitu rasa yang ada sejak pertama kali dibuat hingga Roti Munjtul saat ini.
"Karena saat rasa berubah, itu berarti identitasnya berubah," tegasnya.
Dia menjelaskan bahwa feeling sangat dibutuhkan dalam membuat roti, karena hingga kini tidak ada takaran pasti dalam meracik adonan untuk membuat roti.
Namun selain oven, ada mesin unik yang masih digunakan hingga saat ini.
"Mesin cetak roti, sekali cetak bisa untuk 30 roti. Dulu di impor dari luar negeri, kalau enggak jerman ya belanda," terangnya
"Mesin yang tidak pernah eror saat digunakan, bahkan sampai saat ini masih digunakan dan masih berfungsi baik," jelasnya.
Seiring perkembangan zaman, Mady menyadari bahwa ada roti yang sepi peminat dan harus ada sedikit modifikasi.
Contohnya dengan aneka rasa seperti isian keju, pisang, coklat dan sebagainya.
Untuk saat ini Toko Roti Muncul total memiliki 30 varian rasa.
Namun roti yang menjadi ciri khas Munjtul tetap dipertahankan seperti roti semir, roti santan, roti pisang, roti kasino, roti tawar.
Menurutnya, meski ada perkembangan zaman.
Namun tetap roti yang menjadi identitas Toko Roti Munjtul tetap diburu oleh pembeli. Karena dari cara pembuatan yang masih tradisional menggunakan kayu bakar dan resep yang turun temurun.