Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Liputan Haji 2022

Cerita Guru Honorer Tak Gengsi Nyambi Jualan Pentol, Kini Bisa Wujudkan Impiannya Naik Haji

Sekian lama berjuang mengumpulkan uang untuk pendaftaran, dia akhirnya mendapat panggilan untuk bisa berangkat haji 2022 tahun ini.

Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
Kompas.com/Usman Hadi
Afandi saat menjajakan pentol miliknya, berkat itu juga ia berhasil naik haji dan termasuk jemaah yang berangkat tahun 2022 

TRIBUNSOLO.COM, NGANJUK -- Naik haji bisa dilakukan siapa saja Umat Muslim yang memiliki niat dan usaha.

Salah satunya adalah Afandi (62) .

Afandi menyebut, berhaji adalah impian dan ia pun memupuk mimpi itu sejak lama.

Sekian lama berjuang mengumpulkan uang untuk pendaftaran, dia akhirnya mendapat panggilan untuk bisa berangkat haji 2022 tahun ini.

Afandi bahagia bukan main bisa menjadi salah satu jemaah haji dari total dari 100.051 calon haji sebagaimana kuota dari Arab Saudi untuk Indonesia.

Baca juga: Kisah Tukang Becak Menabung Rp 20 Ribu per Hari, Terharu Bahagia Akhirnya Kini Bisa Naik Haji

Baca juga: Saat Langkah Wanita Ini Gagal Naik Haji : Sudah di Embarkasi Solo Tapi Dipulangkan,Gegara Hamil Muda

Dia menyebut perjuangannya tidaklah mudah.

Afandia selain berjualan pentol juga bekerja sebagai guru honorer dengan upah tak seberapa.

Ia menyisihkan sedikit demi sedikit gajinya agar bisa berhaji ke tanah suci.

Tiap harinya, Afandi menjajakan pentol di sekolah-sekolah.

Dari menyisihkan hasil berjualan pentol itu hingga pada tahun 2010, Warga Desa Tanjungtani, Kecamatan Prambon, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur ini membulatkan tekad untuk mendaftar haji.

“Insya Allah nanti tanggal 10 (Juni) kita berangkat ke Arab,” kata Afandi dikutip dari Kompas.com pada Kamis (9/6/2022).

Afandi menybebut kuncinya bisa naik haji.

Tiap bulan, kata Afandi, ia harus menabung minimal sebesar Rp 500.000. Lantas, setelah daftar, ia pun giat bekerja dan melakukan kerja apa saja.

“Setelah saya daftar haji, saya terus menabung tiap bulan, sedikit-sedikit dari hasil jualan es lilin dan jualan jajan-jajan di sekolah maupun di tempat (lainnya),” tutur Afandi.

Afandi juga mengaku dirinya selalu istikamah atau konsisten menyisihkan uang hasil jualannya.

Halaman
12
Sumber: Kompas TV
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved