Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Klaten Terbaru

Siapakah IM, Sosok yang Masih Sangat Muda Jadi Amir Khilafatul Muslimin Jateng? Pernah Gelar Konvoi

Polisi menggeledah Kantor Khilafatul Muslimin Jawa Tengah (Jateng) dan menetapkan pimpinan tertingginya IM menjadi tersangka.

Penulis: Ibnu DT | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Ibnu Dwi Tamtomo
Sosok IM (maker hitam) yang masih mudah menjadi Amir Khilafatul Muslimin Jetang ditetapkan menjadi tersangka bersama pimpinan Khilafatul Muslimin Klaten, SY (62) di Mapolres Klaten, Jumat (10/6/2022). 

"Kami sudah melakukan penyelidikan dan pendalaman disitu ada pamflet dari organisasi NII (Negara Islam Indonesia), JI (Jamaah Islamiah) dan juga struktural secara keseluruhan, karena yang kita amankan adalah Amir (Pemimpin) Jawa Tengah," tegasnya.

Menurut Guruh, kegiatan tersebut sudah dimulai sejak tahun 2009 hingga saat ini.

"Sebenarnya sudah kita deteksi namun dulu kegiatannya masih tertutup terus, saat ini mereka mulai terbuka," aku dia.

"Kami belum mengetahui motifnya seperti apa, namun kita terus melakukan pendalaman," tambahnya.

Hingga saat ini jumlah anggota berkisar antara 400 sampai dengan 500 orang yang tersebar di seluruh wilayah Jawa Tengah.

Baca juga: Kantor Khilafatul Muslimin Ternyata Banyak di Penjuru Klaten : Digeledah Polisi, Pengurus Diperiksa

Dia membeberkan, dalam perekrutan anggota mereka mengiming-imingi kehidupan yang lebih sejahtera dan kemerdekaan.

"Untuk perekrutan yang sudah kita dalami hingga saat ini masih dari akar keluarga (kerabat dekat)," tutur Guruh.

Ditambahkan oleh Guruh, bahwa pihaknya sudah meminta pendapat ahli agama terkait isi pamflet yang disebarkan oleh kelompok Khilafatul Muslimin.

Dari pendapat tersebut dinyatakan bahwa Khilafatul Muslimin tidak memberikan dalil secara utuh terkait khilafah.

"Itu tidak diberikan secara utuh, secara teoritis, secara khusus maupun umum terkait khilafah," jelasnya.

"Sehingga jika orang membaca isi pamflet tersebut akan tergiring opini maupun persepsinya untuk tujuan tertentu yaitu pembentukan negara khilafah," pungkasnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved