Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Liputan Haji 2022

Ini Mat Hori, Tukang Sapu Jalanan di Pontianak yang Bisa Naik Haji Setelah Menabung 12 Tahun

Mat Hori berusia 48 tahun, merupakan Pegawai Harian Lepas (PHL) Dinas Lingkungan Kota Pontianak.

Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
Kemenag
Mat Hori (baju oranye) tukang sapu jalanan asal Pontianak, Kalimantan Barat yang berhasil naik haji pada musim haji 1443H/2022M. 

TRIBUNSOLO.COM, PONTIANAK -- Semua orang bisa naik haji asalkan memiliki niat dan kemauan yang keras.

Salah satunya adalah seorang tukang sapu di jalanan bernama Mat Hori ini.

Setelah menabung hampir 12 tahun, tukang sapu jalanan di Kota Pontianak, Kalimantan Barat, itu akhirnya bisa berangkat ke Tanah Suci untuk menunaikan ibadah haji tahun ini.

"Alhamdulillah kita akan berangkat haji pada tanggal 17 nanti, hari Jumat," ujar Mat Hori dengan mata berbinar, sebagaimana dikutip dari laman Kementerian Agama.

Mat Hori berusia 48 tahun, merupakan Pegawai Harian Lepas (PHL) Dinas Lingkungan Kota Pontianak.

Baca juga: Waktu Tunggu Haji Terlama, di Kabupaten Ini Umat Muslim yang Mau Naik Haji Harus Menunggu 97 Tahun

Baca juga: Cerita Guru Honorer Tak Gengsi Nyambi Jualan Pentol, Kini Bisa Wujudkan Impiannya Naik Haji

Perjalanannya untuk mendaftar haji itu bukan hal mudah.

Sebab penuh perjuangan, terutama ikhtiar menyisihkan sebagian penghasilannya.

Dari yang awalnya berprofesi sebagai tukang becak, hingga berganti pekerjaan terkini sebagai tukang sapu jalanan.

"Dulu saya masih kerja menarik becak. Itu sebelum masa SBY. Sudah sisihkan uang," ungkap Mat Hori, mengenangnya.

Mat Hori menyebut, meskipun penghasilannya tak banyak, tetapi hal itu tak menyurutkannya untuk menabung demi berangkat ke Tanah Suci Mekkah.

Beruntung, Mat Hori dibantu istrinya berjualan makanan di rumah, sehingga mereka bisa mencukupi kebutuhan sehari-harinya.

Ketika masih menarik becak, Mat Hori sempat merasakan "mati suri"-nya kendaraan kayuh itu di Kota Pontianak.

Pada saat itulah dia harus beralih pekerjaan untuk mendapatkan uang.

"Becak mati kutu. Saya pun kerja apa saja. Termasuk jadi penyapu jalanan di Kota Pontianak," tuturnya.

Saat ini ia berprofesi sebagai penyapu jalanan di Kota Pintianak.

Mat Hori biasa mulai kerja sejak pukul 5 pagi.

Pekerjaannya dia rampungkan dalam waktu kurang lebih tiga jam. Panjang jalan raya Kota Pontianak dia bersihkan.

"Sebagai tukang sapu jalanan, saya ada penghasilan Rp 1.540.000 setiap bulan. Itu sebagian saya sisihkan untuk berangkat haji," tuturnya. 

Kisah Mat Hori berhasil berangkat menuju baitullah tahun ini sangat berkesan," kata Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Pontianak, Mir'ad.

"Tahun ini ada yang berkesan bagi saya pribadi ya. Ada salah satu jemaah haji Kota Pontianak. Atas nama Pak Mat Hori, beliau sehari-hari itu bekerja sebagai tukang sapu," tuturnya.

"Saya terkesan sekali ada salah satu jemaah haji kita yang berprofesi sebagai tukang sapu dapat menunaikan ibadah haji, dapat dipanggil oleh Allah. Ibadah haji betul-betul rahasia Allah," ujar Mi'rad, dikutip dari Kompas.tv. (*)

Sumber: Kompas TV
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved