Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Reshuffle Kabinet

Isu Reshuffle Kabinet Kembali Mencuat, Rabu Pahing Ada Sosok Nama Besar Menteri yang Tersingkir?

Presiden Joko Widodo disebut-sebut bakal kembali merombak kabinet Indonesia Maju yang dipimpinnya bersama Wapres Ma'ruf Amin.

Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
YouTube Sekretariat Presiden
Presiden Joko Widodo disebut-sebut bakal mereshuffle kabinetnya Rabu Legi besok. 

TRIBUNSOLO.COM, JAKARTA - Beberapa hari belakangan, isu reshuffle kabinet kembali mencuat.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) disebut-sebut bakal kembali merombak kabinet Indonesia Maju yang dipimpinnya bersama Wapres Ma'ruf Amin.

Dari kabar yang beredar di kalangan elite politik di Senayan (Gedung DPR RI--red), Presiden Jokowi akan merombak kabinetnya pada Rabu 15 Juni besok.

Nah, mengingat kebiasaan Jokow, kebetulan dalam penanggalan Jawa, hari tersebut bertepatan dengan Rabu Pahing.

Sebelumnya, Jokowi kerap membuat kebijakan-kebijakan penting seperti reshuffle kabinet pada Rabu Pon atau Rabu Pahing.

Baca juga: Guru Ngaji Jokowi & Habib Syech bin Abdul Qadir Assegaf Pimpin Haul Kerabat Bupati Karanganyar

Baca juga: Fakta Menarik Erina Sofia Gudono, Direstui Netizen dan Didoakan Jadi Menantu Presiden Jokowi

Berbarengan dengan isu reshuffle kabinet itu, beredar pula kabar bahwa para menteri Kabinet Indonesia Maju dilarang bepergian ke daerah atau ke luar Jakarta sebelum 15 Juni 2022.

Saat dikonfirmasi mengenai hal itu, Ketua Umum Partai Golkar yang juga menjabat sebagai Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartarto, menolak berkomentar.

Sebab menurut Airlangga, perombakan kabinet merupakan kewenangan Presiden Joko Widodo.

"Saya no komen soal itu, terserah bapak Presiden," kata Airlangga usai rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (13/6/2022).

Airlangga juga enggan berkomentar banyak saat ditanya mengenai kabar adanya larangan menteri ke luar daerah sebelum tanggal 15 Juni.

"Sebaiknya ditanyakan ke bapak Presiden, bukan domain kami," katanya.

Sebagai Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga enggan memberikan bocoran terkait rencana perombakan kabinet yang isunya semakin menguat.

Airlangga menyebut dirinya bakal mengikuti apapun perintah Presiden.

"Enggak ada bocoran dan tidak ada update," ujarnya.

PAN Masuk Kabinet?

Sementara itu menurut Ketua Dewan Pakar Partai Amanat Nasional (PAN) Dradjad Wibowo, bakal ada nama besar yang akan diberhentikan dari Kabinet Indonesia Maju.

Menurut Drajad, karena reshuffle ini, akan muncul efek domino politik skala nasional.

"Spekulasi sekarang ini bahkan menyebut akan ada nama besar yang diberhentikan dari Kabinet, yang mungkin akan memicu efek domino politik nasional," kata Dradjad dalam keterangannya kepada wartawan, Senin (13/6/2022).

Dradjad mengaku juga mendengar rumor yang berhembus bahwa PAN akan mendapat amanat yakni satu kursi menteri dan satu kursi wakil menteri.

"Nama Ketum, Bang Zul (Zulkifli Hasan) juga sering disebut akan masuk kabinet kembali," ucap Drajad.

Dirinya sendiri mengklaim mendapat info langsung soal isu reshuffle itu dari sahabatnya yang berada di tim internal Presiden Jokowi.

Kendari demikian kata Dradjad, pada Senin (13/6/2022) kemarin sahabatnya itu belum menginformasikan lagi soal reshuffle kabinet.

Sebagai unsur pimpinan di PAN, kata Dradjad, pihaknya tentu harus memperhatikan dengan seksama apakah spekulasi tadi hanya rumor atau sesuatu yang mendekati kebenaran.

"Apalagi karena ada bumbu nama besar terguling tadi. Yang jelas, Bang Zul dan seluruh jajaran PAN selalu siap dan selalu mengabdi bagi bangsa dan negara, baik di dalam ataupun luar kabinet," jelas Dradjad.

Elite PKB Dengar Kabar Sama

Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid mengakui sudah mendengar adanya isu reshuffle kabinet pada Rabu (15/6/2022).

Namun, dia menegaskan bahwa reshuffle merupakan kewenangan presiden.

"Ya terdengar itu (reshuffle) dan 15 Juni itu Rabu pon ya biasanya ada itu," kata Jazilul di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (13/6/2022).

Wakil Ketua MPR RI itu berharap, adanya reshuffle tidak menambah beban menteri baru maupun menteri lain di kabinet.

Menurutnya, reshuffle akan berdampak pada menteri dan kinerja pemerintah.

Maka dari itu, Jazilul meminta reshuffle tidak menambah beban pemerintah.

"Kami berharap agar reshuffle ini tidak menambah beban, karena kan pasti namanya reshuffle itu kan ada dampaknya buat menteri yang diganti atau menteri yang mengganti," katanya.

(*)

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved