Berita Solo Terbaru
Masukan FX Rudy untuk Gibran yang Masuk Bursa Pilgub 2024 : DKI Jakarta Lebih Enak, Ketimbang Jateng
Nama Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka seakan laris manis masuk bursa Pilgub 2024.
Penulis: Tara Wahyu Nor Vitriani | Editor: Asep Abdullah Rowi
Jalan hidup Gibran Rakabuming Raka seakan penuh kejutan.
Masih ingat beberapa tahun silam atau 2018 saat putra sulung Presidan Joko Widodo (Jokowi) itu, blak-blakan tak tertarik di politik dalam sebuah acara.
Tapi 2020, tiba-tiba masuk gelanggang politik dan mencalonkan diri menjadi Wali Kota Solo.
Hingga akhirnya 2021 menang dalam Pilkada Solo dan dilantik menjadi orang nomor satu di Kota Bengawan.
Kini, tahun 2022 di tengah-tengah Gibran menjabat Wali Kota Solo, namanya muncul dan mengiasi sejumlah hasil survei.
Tak tanggung-tanggung, namanya masuk barisan survei menjelang gelaran Pilgub Jateng hingga Pilgub Jakarta 2024 mendatang.
Lantas bagaimanakah jalan hidup Gibran selanjutnya? Apakah tetap di Solo, Jakarta atau Jateng?
Terbaru, nama Gibran masuk 10 besar survei Center for Strategi and Internasional Studies (CSIS) sebagai calon Gubernur DKI Jakarta 2024 dengan skor 5,87, Senin (6/6/2022).
Nama Gibran berada di posisi 8 di bawah nama Wali Kota Semarang yakni Hendrar Prihadi yang memperoleh skor 5,92.
Adapun skor tertinggi dipuncaki Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil yakni sebesar 7,11.
Kemudian Menteri BUMN Erick Thohir jadi runner-up dengan skor 6,99 dan disusul Menteri Sosial Tri Rismaharini dengan skor 6,78.
Baca juga: Reaksi Gibran Masuk 10 Besar Survei Ahli CSIS Cagub DKI 2024: Fokus di Solo Dulu
Baca juga: Saat Gibran Lagi-lagi Kalahkan Taj Yasin & Hendrar Prihadi, dalam Survei Cagub di Pilgub Jateng 2024
Selain itu ada nama Menparekraf, Sandiaga Uno dengan skor 6,76, Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak skor 6,20 dan Wagub DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria 5,57.
Sementara Politikus Golkar, Nusron Wahid 5,54, dan terakhir posisi buncit yakni Politikus Nasdem, Ahmad Sahroni 5,06.
Metode survei bukan sasar ke populasi calon pemilih, tetapi survei kepada para ahli yang berasal dari berbagai profesi yang ditanya tentang nama-nama cagub.
CSIS memandang Jakarta membutuhkan kepemimpinan yang teknokratis, orang yang punya kemampuan perencanaan dan mampu mengeksekusi kebijakan.
Lantas bagaimana reaksi Gibran?