Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Sragen Terbaru

Ditemukan Varian BA.4 dan BA.5, Kasus Covid-19 di Sragen Masih Landai, Pemkab Mulai Waspada

Kasus Corona di Sragen masih landai walaupun ada laporan peningkatan kasus varian BA.4 dan BA.5 di sejumlah daerah. Bupati Yuni sudah mengantisipasi.

TribunSolo.com/Septiana Ayu Lestari
Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati menyatakan kasus Covid-19 di Sragen Masih Landai. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari

TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Kasus covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan yang cukup signifikan apalagi setelah adanya omicron subvarian BA.4 dan BA.5. 

Dalam beberapa hari terakhir, kasus covid-19 di Indonesia bertambah 1.000 kasus, dan kini kasus aktif telah mencapai 10.095 pasien per Selasa (21/6/2022). 

Peningkatan jumlah kasus covid-19 di Indonesia diduga masuknya varian baru, yakni omicron subvarian BA.4 dan BA.5.

Baca juga: Corona Belum Usai, Kini Wabah Monkeypox atau Cacar Monyet Terdeteksi di Amerika Utara dan Eropa

Menteri Kesehatan Republik Indonesia menyebut sudah ada 8 kasus varian baru omicron tersebut di Indonesia. 

Setiap daerah kini pun mulai bersiap mengantisipasi terjadinya peningkatan covid-19 tak terkecuali di Kabupaten Sragen

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Sragen, terdapat 4 kasus aktif per Selasa (21/6/2022). 

Dua pasien covid-19 diantaranya menjalani isolasi mandiri di rumah dan 2 pasien lainnya menjalani perawatan di rumah sakit. 

Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati mengatakan belum mendapat instruksi khusus dari pemerintah pusat terkait keberadaan varian covid-19 yang baru tersebut. 

"Ya kita belum ada instruksi lebih lanjut, untuk apakah harus memakai masker lagi di ruang publik atau diluar itu belum," katanya saat ditemui wartawan, Rabu (22/6/2022). 

Meski begitu, per daerah sudah diminta untuk siap-siap apabila kembali terjadi lonjakan kasus covid-19.

Menurut Bupati Yuni, Sragen sudah siap menghadapi lonjakan kasus karena saat ini, baik rumah sakit maupun isolasi terpusat masih aktif. 

"Yang jelas kita sudah diminta untuk cepak-cepak (siap-siap), waspada terkait ini, karena kalau di Sragen isoter masih aktif, rumah sakit masih menyediakan 10 persen minimal tempat tidur untuk isolasi," jelasnya. 

"Teman-teman sejawat dokter dan teman-teman sejawat medis juga sekarang tidak terlalu tegang seperti dulu, dulu kan harus pakai APD level 3, sekarang tidak, ya InsyaAllah kita siap," pungkasnya. (*) 

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved