Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Sragen Terbaru

Tanggapi Puluhan Bangkai Kambing di Kali Serang Semarang, Ini Kata Bupati Sragen Yuni

Kasus puluhan bangkai kambing ditemukan mengambang di Kali Serang menjadi perhatian Bupati Sragen, dia tidak ingin kasus serupa ada di Sragen.

TribunSolo.com/Septiana Ayu Lestari
Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati saat ditemui setelah ziarah di Makam SI Sragen, Selasa (24/5/2022). Bupati Yuni juga menanggapi soal puluhan bangkai kambing ditemukan mengambang di Kali Serang, Kabupaten Semarang.  

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari

TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Di tengah merebaknya wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) muncul temuan puluhan bangkai kambing ditemukan mengambang di Kali Serang, Kabupaten Semarang. 

Berdasarkan kabar yang beredar, diduga kambing tersebut sengaja dibuang, namun belum diketahui secara pasti apa alasannya. 

Mendengar kabar tersebut, Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati meminta kepada warga agar hewan yang mati terindikasi terjangkit PMK untuk dikubur di dalam tanah.

Baca juga: Sebaran Wabah PMK di Boyolali Meluas: 3.088 Hewan Suspek, 32 Positif, 24 Mati

"Kita tadi pagi membaca ditemukan 50 bangkai kambing di sungai, dibuang, ini saya minta warga Kabupaten Sragen apabila hewan panjenengan yang (mati) terindikasi terinfeksi PMK untuk dikubur saja," ujarnya saat ditemui wartawan, Rabu (22/6/2022). 

Bangkai hewan yang dibuang ke sungai, apalagi mengandung virus bisa mencemari dan membahayakan ekosistem sungai. 

Menurutnya aturan hewan yang terpapar PMK sudah jelas, yakni harus dikubur dan tidak boleh dibuang. 

"Jangan dibuang ke sungai karena itu akan mencemari, protapnya jelas bahwa memang harus dikubur," imbaunya. 

"Itu yang kami harapkan, kami sosialisasikan jangan sampai kejadian di Semarang terjadi di Sragen," pungkasnya.

Di Kabupaten Sragen sendiri saat ini masih zona merah penularan PMK.

Baca juga: Jelang Idul Adha, Serangan PMK di Sragen Menggila : 700 Ekor Kena Virus, Sapi yang Mati Bertambah

Sudah lebih dari 700 ekor sapi yang terindikasi terjangkit PMK, bahkan sebagian ternak ada yang mati. 

Terpisah, Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Sragen, Rina Wijayanti menyatakan jika kambing termasuk kategori Hewan Tanpa Gejala (HTG). 

Menurutnya gejala yang ditunjukkan kambing tidak seperti sapi, yang dapat diamati dengan jelas dengan mata telanjang.

Sedangkan untuk mengetahui apakah kambing terjangkit PMK atau tidak, harus dilakukan tes swab tes seperti layaknya manusia untuk mendeteksi virus covid-19. 

"Kambing itu masuk kategori HTG, hewan tanpa gejala, dia tidak seperti sapi, sapi itu ekspresif sekali ketika kena PMK, gejala klinisnya nampak," terang Rina. 

"Tapi, kalau kambing kayak Orang Tanpa Gejala, amat sangat jarang menunjukkan gejala klinis, tahunya ketika di swab, ya kayak corona itu," pungkasnya. (*) 

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved