Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Klaten Terbaru

Sepekan Ada 31 Kecelakaan di Klaten, Korban Kecelakaan Didominasi Usia Produksif 16-25 Tahun

Angka kecelakaan lalu lintas di Kabupaten Klaten tercatat masih tinggi selama Operasi Patuh Candi 2022. Dalam sepekan tercatat ada 31 kecelakaan

TribunSolo.com/Ibnu Dwi Tamtomo
Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasat Lantas) Polres Klaten, AKP Muhammad Fadhlan 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ibnu Dwi Tamtomo

TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Angka kecelakaan lalu lintas di Kabupaten Klaten tercatat masih tinggi selama Operasi Patuh Candi 2022.

Dalam sepekan terakhir atau sejak 13 Juni 2022 hingga 19 Juni 2022, tercatat ada 31 kecelakaan terjadi.

"Kecelakaan lalu lintas selama operasi ada 31, selama 7 hari," kata Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasat Lantas) Polres Klaten, AKP Muhammad Fadhlan, Kamis (23/6/2022). 

Baca juga: Polisi Hadirkan Saksi Ahli untuk Dalami Kasus Khilafatul Muslimin di Klaten 

Baca juga: Aksi Nekat Maling Pecah Kaca Fortuner di Klaten Ternyata Modal Belajar dari YouTube

Fadhlan menjelaskan tidak ada korban meninggal dunia dalam puluhan kecelakaan tersebut.

Namun akibat kecelakaan tersebut, tercatat luka ringan 50 orang dan luka berat 2 orang. 

Ditambahkan Fadhlan, kecelakaan tersebut masih didominasi pengendara sepeda motor.

"Anatomi kecelakaannya ada sepeda motor 26, mobil penumpang 1 dan mobil barang 1," ungkapnya. 

Baca juga: Hanya Sepekan, Satlantas Polres Klaten Catat Ada 1.962 Pelanggar via ETLE : Didominasi Sepeda Motor

Baca juga: Unik, Penjual Pentol di Klaten Ini Pakai Kemeja dan Dasi, Omzet Sehari Bisa Melebihi Orang Kantoran

"Dengan usia terbanyak (korban kecelakaan) 16-20 tahun ada 6, (disusul) 20-25 tahun ada 5," tambahnya. 

Akibat kecelakaan itu disebutkan kerugian materiil mencapai lebih dari Rp 20 juta. 

Hingga kini penyebab kecelakaan lalu lintas di wilayah Klaten banyak disebabkan human error. 

Tak lupa, Fadhlan selalu menghimbau kepada masyarakat untuk selalu patuhi rambu-rambu lalu lintas untuk keselamatan bersama. 

"Kebanyakan itu ada yang berpindah lajur, menyeberang keluar dari pertigaan atau perempatan itu juga (karena) secara tiba-tiba dan tidak awas selain itu karena kecepatan yang cukup tinggi," katanya.

 (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved