Berita Solo Terbaru
Begini Gaya Ganjar Pranowo Menari di CFD Solo, Luwes Mengikuti Alunan Musik
Gubernur Ganjar Pranowo tampil menari Gatotkaca di CFD Solo. Dia tampak luwes mengikuti irama musik pengiring tarian itu.
Penulis: Tara Wahyu Nor Vitriani | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tara Wahyu NV
TRIBUNSOLO.COM, SOLO – Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo ikut menari di Car Free Day (CFD) Jalan Slamet Riyadi tepatnya di depan Bank Jateng Solo, Minggu (26/6/2022).
Orang nomor satu di Jateng itu tak malu, Ganjar bahkan terlihat luwes mengikuti alunan musik.
Ganjar Pranowo saat itu menarikan tarian Gatotkaca.
Baca juga: Ganjar Enggan Tanggapi Usulan Surya Paloh, Duet Pemersatu Bangsa dengan Anies di Pilpres 2024
Baca juga: Pengamat Sebut Kemungkinan Duet Puan Maharani dan Ganjar Pranowo di Pilpres 2024, Demi Trah Soekarno
Bersama ratusan penari, Ganjar yang memakai kaos putih dan badong atau sayap Gatotkaca tampak luwes mengikuti alunan musik dalam tarian Gatotkaca yang digelar untuk memperingati bulan Bung Karno Tahun 2022.
Sebelum menari, Ganjar terlihat duduk lesehan di depan Panggung karawitan.
Tak berselang lama, Ganjar mulai berdiri dan mengikuti gerakan yang dibawakan oleh penari.
Ganjar mengapresiasi adanya kegiatan kesenian dalam memperingati Bulan Bung karno.
“Dan hari ini banyak seniman Solo dan pelajar, mereka menari di CFD yang ada di Solo. Itu menggembirakan,” kata Ganjar usai menari Gatotkaca.
“Saya diajari menari menjadi Gatot Kaca. Ternyata tidak mudah,” lanjutnya.
Dirinya juga mengapresiasi anak-anak yang ikut tampil menari di lokasi.
“Luar biasa, Dari tadi malam, saya ketemu dia, dia menari dolanan. Hari ini menari gatotkaca. Dengan sangat luwesnya menarikan ini semua,” terang Ganjar.
Sementara itu ketua DPC PDIP Kota Solo FX Hadi Rudyatmo mengatakan, untuk gending tarian di Bulan Karno merupakan lagu-lagu yang disukai oleh Bung Karno.
“Salah satunya adalah Lagu Pancasila, Lagu Prau Layar, Lagu Gugur Gunung, itu yang disukai Bung Karno,” kata Rudy.
Rudy menjelaskan, dipilihnya lagu-lagu tersebut agar bangsa Indonesia mau mencintai seni dan budayanya sendiri.
“Karena lama-lama kalau tidak kita tampilkan terus menerus, seni budaya ini akan semakin terkikis,” pungkasnya. (*)