Kesal Tak Diberi Uang, Seorang Pemuda Nekat Cekik Adik Tirinya yang Masih SD Hingga Tewas

TRIBUNSOLO.COM - Bocah SD di Desa Teke, Kecamatan Palibelo, Bima, Nusa Tenggara Barat ditemukan menggantung di kolong rumah.

Awalnya, korban dikira meninggal karena bunuh diri.

Namun karena sejumlah kejanggalan di tempat kejadian perkara, ditemukan fakta bahwa bocah malang itu meninggal karena dibunuh.

Korban ternyata dibunuh dengan cara dicekik oleh kakak tirinya sendiri berinisial HR (22).

Baca juga: Rahma Azhari Rayakan Anniversary Pernikahan dengan Paris Chong, Sebut Tak Ada Suami Istri Sempurna

Kasat Reskrim Polres Bima Polda NTB, AKP Masdidin melalui Kasi Humas, Iptu Adib Widayaka mengungkap, kecurigaan polisi bermula saat melihat  posisi korban tergantung.

Adib membeberkan, berdasarkan hasil olah TKP, pihak kepolisian menemukan fakta baru.

Fakta tersebut mulai dari tinggi kolong rumah, dari tanah ke kayu palang rumah tempat mengikat tali adalah 129 centimeter.

Sementara tinggi badan korban adalah 125 centimeter.

(Olah TKP dilakukan Polres Bima dalam kasus kematian bocah 11 tahun di Desa Teke, Kecamatan Palibelo, Kabupaten Bima.)

Baca juga: Terbukti Langgar UU ITE, Adam Deni Divonis 4 Tahun Penjara dan Denda Rp 1 Miliar

Artinya, kaki korban hanya berjarak 4 centimeter dari tanah dan masih memungkinkan menekuk kaki untuk menyentuh tanah.

Selain itu, para saksi yang pertama kali memegang dan memotong tali tersebut, menyatakan, pada saat pertama kali ditemukan posisi kaki kiri korban masih menyentuh tanah dan menekuk ke belakang.

Sedangkan kaki kanan tersangkut di tali ujung bawah.

"Tali simpul berada di samping kiri leher korban," tambah Adib.

Saat pemeriksaan kedua, HR akhirnya mengakui korban tidak meninggal dengan cara gantung diri, melainkan dibunuh olehnya.

Setelah mendapatkan pengakuan, polisi mengembangkan penyelidikan pada motif pelaku membunuh adik tirinya tersebut.

Baca juga: Kabar Gembira untuk PNS: Gaji Ke-13 Cair Awal Juli 2022, Ada Tambahan 50 Persen Tunjangan Kinerja