Berita Karanganyar Terbaru
Tak Permasalahkan Penolakan Vaksin PMK, Bupati Karanganyar : Asal Sapinya Sehat dan Untuk Kurban
Bupati Karanganyar Juliyatmono menerima penolakan pemilik sapi yang enggan divaksin PMK. Tak masalah asal sapi sehat dan statusnya memang untuk kurban
Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto
TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Beberapa pemilik sapi di Kabupaten Karanganyar menolak vaksinasi penyakit mulut dan kuku (PMK) jelang Idul Adha.
Bupati Karanganyar Juliyatmono menilai penolakan tersebut sebagai hal yang wajar.
Sebab sebagian kasus pada sapi sehat justru menimbulkan gejala pascaimunisasi saat hendak dikurbankan.
Baca juga: Ratusan Air Zamzam Milik Jamaah Haji Karanganyar Tiba di Kantor Kemenag,Masing-masing Dapat 5 Liter
Baca juga: Terungkap! Alasan 8 Sapi di Popongan Karanganyar Tak Divaksin PMK, Ternyata Sapi Kurban Idul Adha
"Sapi yang akan dikurbankan besok, nggak masalah tanpa vaksin," kata Juliyatmono kepada TribunSolo.com, saat launching vaksin PMK di kandang komunal Ngudi Rezeki Kelurahan Popongan Karanganyar, Jumat (1/7/2022).
Juliyatmono mengaku tak mempersoalkan masalah penolakan vaksin PMK pada sapi karena alasan untuk kurban.
Tetapi vaksinasi PMK sapi merupakan program pemerintah untuk memutus rantai penularan virus tersebut.
Karenanya, dia meminta pemilik sapi memastikan sapi yang tidak divaksin untuk kurban Idul Adha benar-benar sehat.
"Asal awalnya sehat dulu, prioritas pemberian vaksin PMK pada sapi-sapi lainnya," ujar Juliyatmono.
Baca juga: Kisah Aira Bayi Asal Jumantono Karanganyar Alami Kebocoran Jantung Bikin Pilu, Kini Banjir Bantuan
Baca juga: Wisata Asyik dan Menarik di Tawangmangu Karanganyar, Cocok untuk Liburan Akhir Pekan
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Perikanan dan Peternakan Karanganyar, Siti Maesyaroch mengatakan telah menerima 3.000 dosis vaksin PMK dari Pemprov Jateng.
"Dimulai penyuntikannya kemarin, sudah habis 500 dosis," ucap Siti.
Siti mengaku tak merasa khawatir vaksinnya muspra, meski memasuki kedaluwarsa pada 2 Juli besok.
Sebab, dia mengaku satgasnya bergerak cepat, ada enam dokter hewan dengan bantuan para paramedis yang meng-cover kegiatan di 17 kecamatan.
"Setiap dokter hewan akan dibantu paramedis hewan di masing-masing tempat," kata Siti.
Dalam catatannya, ada 300 sapi terjangkit PMK di Karanganyar.