Berita Klaten Terbaru
Banyak Pedagang Gigit Jari di CFD Klaten Pertama Setelah Dua Tahun Vakum, Tak Dapat Tempat Jualan
Pelaksanaan CFD Klaten masih akan terus dievaluasi. Sebab, banyak pedagang harus gigit jari karena tidak mendapatkan tempat untuk berjualan.
Penulis: Ibnu DT | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ibnu Dwi Tamtomo
TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Pelaksanaan CFD akan terus dipantau dan dievaluasi oleh Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan (DKUKMP).
Apalagi berkaitan dengan banyaknya pedagang yang masih gigit jari lantaran tidak mendapatkan tempat.
Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan (DKUKMP) Anang Widjatmoko yang ditemui saat meninjau lokasi CFD mengatakan, jika banyak pedagang yang harus gigit jari lantaran tak mendapat lokasi berjualan.
Baca juga: Membludak! Potret Warga Klaten Tumplek Blek di CFD Klaten Jalan Mayor Kusmanto
"Banyak pedagang yang pulang karena tidak dapat lokasi untuk berjualan," ungkapnya.
Setelah melihat keadaan hari ini, dirinya pun berharap nantinya akan ada kebijakan baru untuk memperpanjang lokasi CFD.
"Kalau saya lebih luas (area CFD) lebih enak, karena UKM yang mulai bergeliat (setelah pandemi) ini bisa masuk semua," harapnya.
Pedagang Sampai Tidur di Lokasi
Berkah pedagang kaki lima yang berjualan di lokasi car free day (CFD) di Kabupaten Klaten tepatnya di Jalan Mayor Kusmanto, Minggu (3/7/2022) diwarnai beragam cerita perjuangan untuk mendapatkan lapak.
Seperti yang dirasakan Linda (22), penjual olahan gurita ini mengaku sehari-hari berjualan di trotoar depan Taman Kuliner Klaten, Jalan Mayor Kusmanto.
Namun karena kebijakan Pemkab Klaten yang memisahkan pedagang kuliner di sebelah barat sedangkan non-kuliner berada di sebelah timur, membuatnya harus mencari lokasi baru untuk lapak dagangannya.
Baca juga: Pedagang CFD Klaten Full Senyum, Omzet Naik Sampai Tiga Kali Lipat
"Saya sejak malam sudah disini buat nyari tempat dan baru bisa pulang ke rumah sekitar jam 01.00 WIB dini hari," jelas Linda.
Hal tersebut dilakukan hanya untuk mendapatkan lokasi untuk berjualan.
Bahkan setelah mendapat tempat, tak serta merta membuat dirinya leluasa meninggalkan calon lokasi dagangannya.
Dirinya mengaku jika banyak bapak-bapak sampai harus menginap di lokasi untuk berjaga, agar tempat tersebut tidak berpindah tangan.