Berita Sragen Terbaru
PPDB SMA di Sragen Bikin Bingung, Siswa Tiba-tiba Pindah Jalur Pendaftaran: Nasibnya Jadi Tak Jelas
PPDB di Sragen masih banyak dikeluhkan siswa, hal itu seperti yang terjadi di Gondang. Siswa tiba-tiba pindah jalur pendaftaran tanpa sepengetahuannya
Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari
TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Endang, seorang nenek dari Dusun Gondang Baru, Desa/Kecamatan Gondang, Kabupaten Sragen dibuat bingung soal Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMA.
Ia bingung karena akun PPDB SMA milik cucunya terlempar dari jalur zonasi padahal jarak rumah ke sekolah hanya 300 meter.
Sang cucu, Kaila terakhir kali melihat namanya masih bertengger di posisi ketiga pada Kamis (30/6/2022) lalu di PPDB SMAN 1 Gondang.
Baca juga: Kasus Akun PPDB Siswa SMA Sragen Kena Hack, Satu Jam Sebelum Tutup Tiba-tiba Pindah Sekolah
Ketika hari terakhir pendaftaran pada Jumat (1/7/2022), akunnya sudah tidak ditemukan di jalur zonasi SMAN 1 Gondang.
Kemudian dilihatnya, namanya malah masuk ke jalur prestasi padahal ia tidak pernah melakukan pergantian jalur.
"Pertama pendaftaran di zonasi, setelah itu masuk di urutan tiga sampai hari Kamis itu masih ada, hari Jumat sudah nggak ada," ujarnya kepada wartawan, Senin (4/7/2022).
Ia pun segera menghubungi panitia PPDB di sekolah dan disuruh menunggu hingga Senin (4/7/2022) yang merupakan waktu pengumuman.
"Ya sudah ditunggu, tadi pagi tanya lagi, ya ini masih cari solusi, ya kita nggak sabar," terangnya.
"Telepon sekolah katanya pindah jalur prestasi, padahal anaknya betul-betul nggak mindah, tahu-tahu hilang, jadinya bingung," tambahnya.
Rumah cucunya yang hanya berjarak 300 meter tidak pernah terbesit akan mendaftar di jalur prestasi.
Dengan begitu, nasib cucu Endang kini juga belum jelas, karena nilainya untuk mendaftar di jalur prestasi juga kurang sehingga memungkinkan tidak diterima di SMAN 1 Gondang.
"Kalau masalah terima, tidak terimanya tidak masalah, saya hanya ingin mencari keadilan, karena rumahnya berada disamping sekolah," ujarnya.
"Mungkin bisa saja diganti urutan yang dibawahnya kan ya nggak tahu, bukannya saya menuduh," pungkasnya. (*)