Berita Klaten Terbaru
PMK Bikin Merana, Pasar Hewan Jatinom Sepi Meski Jelang Idul Adha, Berjam-jam Buka Hanya Ada 1 Sapi
Biasanya sebelum ada PMK H-2 hingga H-1 Idul Adha pasar ramai dan sesak, jualannya ludes, tetapi hal itu tak berlaku di saat wabah seperti ini
Penulis: Ibnu DT | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ibnu Dwi Tamtomo
TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Wabah virus penyakit kaki dan mulut (PMK) membuat peternak hingga belantik merana.
Bagaimana tidak, H-2 hingga H-1 Idul Adha harusnya pasar ramai dan sesak, jualannya ludes, tetapi hal itu tak berlaku di saat wabah seperti ini.
Itu terjadi di Pasar Hewan Jatinom, Kabupaten Klaten, Sabtu (9/7/2022).
Banyak pedagang yang datang ke pasar namun hanya satu orang berani membawa hewan ternak jualannya.
Sutarmin (50) warga Desa Jemowo, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Boyolali ini nekat membawa sapinya keluar kandang untuk dijual ke Pasar Jatinom.
Dirinya mengaku hanya berani mambawa satu ekor saja sembari melihat pasar dan berharap hewannya laku terjual.
"Ini cuma bawa satu, kalau dirumah ada tapi enggak dibawa. Ini juga sambil lihat pasar pas pasaran siapa tau laku," ungkapnya kepada TribunSolo.com.
Sapi yang dirinya bawa adalah sapi siap untuk kurban dengan berat sekitar 200 kilogram.
"Ini sapi betina, harga Rp 19 juta kalau beratnya 2 kwintal ya ada dan udah siap untuk kurban," terangnya.
Baca juga: Ternyata Kurban dari Jokowi di Masjid Al Wustho Mangkunegaran Tak Pernah Berhenti : Ini Tahun Keenam
Baca juga: Uniknya Sapi Kurban Jokowi : Sebelum ke Al Wustho, Diarak di Jalanan Mangkunegaran, Undang Perhatian
Sutarmin mengaku semenjak PMK merebak, harga sapi sehat semakin tinggi, namun mendapatkan sapi yang sehat juga tidak mudah.
Dirinya mengaku memberanikan diri membawa hewan ternaknya meski masih marak PMK lantaran saat ini sulit menjual hewan ternak.
"Ini saya punya barang tapi susah jualnya, makanya keluar buat nyari pembeli," ungkapnya.
Dirinya menceritakan jika musim kurban kali ini dirinya hanya dapat menjual 3 ekor sapi.
"Musim kurban kali ini saya cuma bisa jual 3 ekor sapi, sedangkan biasanya saya bisa jual 3 sampai 4 ekor sapi sekali pasaran," terangnya.
Baca juga: Waspadai Wabah PMK Jelang Idul Adha, Dinas Imbau Masyarakat Olah Daging Kurban dengan Benar
Baca juga: Imbas Ratusan Ternak di Sukoharjo Terpapar PMK : Pasar Hewan Masih Tutup, Pengawasan Digencarkan