Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Solo Terbaru

Cabuli Anak SMA, Mantan Direktur PDAM Solo yang Dicopot Gibran Resmi Jadi Tersangka

Mantan Direktur PDAM Solo berinisial TAS kini mendekam dibalik jeruji besi usai ditetapkan tersangka dalam dugaan kasus pencabulan terhadap anak SMA.

Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
TribunSolo.com/Dok Tribun Lampung
Ilustrasi : Pencabulan yang menimpa anak SMA. Kini Gibran copor Direktur PDAM Solo karena diduga terlibat aksi pencabulan selama lima bulan yang lalu. 

Kasus pencabulan yang menimpa sejumlah bocah yang dilakukan pelajar SMP berhasil diungkap Kabupaten Wonogiri.

Ternyata awal mula kejadian mengerikan itu terungkap, karena korban berteriak.

Camat Sidoharjo, Sarosa, menuturkan berdasarkan laporan yang diterima dari kades setempat, perbuatan asusila pelaku berinisial IL terungkap pada pekan lalu.

Saat itu, pelaku hendak menelanjangi korban AS yang masih tinggal tak jauh dari rumahnya.

Namun aksinya gagal karena korban terbangun dan berteriak.

"Terkuaknya di situ, korban yang masih TK itu kemudian berteriak dan pelaku lari, nenek korban mendengar teriakan korban," kata dia, kepada TribunSolo.com, Senin (4/4/2022).

Camat menjelaskan, korban juga sempat mengeluh sakit di bagian alat kelamin saat sedang dimandikan oleh ibunya.

Korban pun menceritakan kejadian yang dialami.

Ibu korban yang mengetahui anaknya menjadi korban tindakan asusila kemudian melaporkan peristiwa itu ke karang taruna setempat.

Menurut Camat, pelaku saat itu kemudian dipanggil untuk klarifikasi.

Pelaku mengakui perbuatannya bahwa telah memasukkan jarinya ke alat kelamin korban.

"Mengakui kalau melakukan tindakan asusila kepada empat korban, tapi kami belum mengetahui secara pasti berapa kali itu dilakukan," jelasnya.

Baca juga: Bikin Geleng-geleng Kepala, Siswa SMP di Wonogiri Tega Cabuli 4 Anak : Dari Bocah TK hingga Adiknya

Baca juga: Presiden BEM Vokasi UNS Tanggapi Vonis 2 Tahun Terdakwa Diklatsar Menwa : Tak Puas & Sangat Kecewa

Keempat anak yang menjadi korban yakni 1, 2,3 dan 4.

Seluruhnya tinggal di satu RT dengan pelaku, bahkan ada juga korban yang tinggal bersebelahan rumah dengan pelaku.

Sementara itu, salah satu korban merupakan adik kandung pelaku berusia 3 tahun.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved