Berita Karanganyar Terbaru
Dukung Regrouping 70 SD Negeri di Karanganyar, Bupati Juliyatmono : Mempermudah Guru Mengajar
Juliyatmono mengatakan bakal ada 70 SD Negeri di Karanganyar yang di-regrouping imbas sedikitnya siswa yang diterima di tahun ajaran baru 2022/2023
Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto
TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Puluhan Sekolah Dasar Negeri di Kabupaten Karanganyar akan di-regrouping alias digabungkan.
Penggabungan SD di Kabupaten Karanganyar ini disebabkan semakin sedikitnya jumlah anak di Kota Bumi Intanpari ini.
Bupati Karanganyar Juliyatmono mengatakan hanya sedikit SDN di Kabupaten Karanganyar yang mendapatkan murid baru.
Baca juga: Sampah di TPS Pasar Karanganyar Makin Menumpuk: Bakal Dipagari Supaya Warga Tak Ikutan Buang Sampah
Baca juga: Biang Kerok Pencurian Kotak Amal di Karanganyar : Pria Asal Sukoharjo, Aksi Terhenti di Masjid Jaten
Bahkan kurang dari 10 orang murid baru, tercatat ada yang hanya menerima 5 murid baru sehingga secara operasional tidak sesuai.
"Dalam waktu dekat, kami akan melakukan regrouping atau penggabungan SDN di Kabupaten Karanganyar yang memiliki siswa baru sedikit," ucap Juliyatmono, kepada TribunSolo.com, saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (14/7/2022).
Juliyatmono mengatakan ada sebanyak 70 Sekolah Dasar Negeri yang akan diregrouping.
Menurut dia, sedikitnya siswa baru di SDN turut dipengaruhi keberhasilan program KB di Karanganyar.
Hal itu ditengarai menjadikan sekolah dasar kekurangan murid.
Baca juga: Jadwal Pilkades Serentak di Karanganyar : Diikuti 11 Desa, Digelar November 2022 Mendatang
Baca juga: Aksi Perundungan Mulai Bergeser ke Medsos, Bupati Karanganyar Tekankan Pentingnya MPLS bagi Siswa
Selain itu, ada faktor lain seperti kecenderungan orang tua memilih menyekolahkan anaknya ke sekolah swasta.
"Swasta memiliki inovasi program yang lebih kreatif sehingga justru menarik orang tua menyekolahkan ke sana," jelasnya.
"Sedangkan negeri kurang bisa leluasa untuk membuat program yang inovatif, karena keterbatasan kurikulum dan lainnya," ujar Juliyatmono.
Baca juga: Harga Migor & Bahan Baku Naik, Nasib Produsen Kerupuk Kulit Sapi di Karanganyar Terombang-ambing
Di sisi lain, Juliyatmono menegaskan penggabungan SDN di Kabupaten Karanganyar bakal membantu tenaga pendidik dalam memenuhi kualifikasi sertifikasi guru.
Meski sudah dilakukan penggabungan, sekolah masih mendapat dana BOS reguler dari Kemendikbud.
"Penggabungan SDN ini juga membantu para guru lebih mudah melakukan kegiatan mengajar, dan memenuhi syarat sertifikasi menjadi guru," pungkas Juliyatmono.
(*)