Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Anak Bunuh Ibu di Sragen

Warga Berkerumun Lihat Reka Ulang Kasus Anak Bunuh Ibunya di Sragen : Penasaran dengan Sosok Pelaku

Reka ulang adegan pembunuhan seorang ibu oleh anak kandungnya di Sragen menyedot perhatian warga sekitar. Warga berkerumun ingin melihat sosok pelaku

TribunSolo.com/Septiana Ayu
Tersangka pembunuhan ibu kandung di Kabupaten Sragen, DS dijaga ketat petugas, Jumat (15/7/2022). Kepolisian baru saja menggelar reka ulang adegan kasus tersebut. Warga terlihat mengerumuni reka ulang itu karena penasaran dengan sang pelaku. 

DP diketahui merupakan anak tunggal dan kandung dari Setyorini yang sehari-hari tinggal bersama korban. 

"Pelaku sudah kita tangkap dan tahan, yang bersangkutan menjelaskan secara gamblang detik-detik apa yang sudah dilakukan terhadap ibu kandungnya sampai meninggal dunia," terangnya. 

Diakui DP ia telah melakukan kekerasan fisik terhadap Setyorini dengan cara memukul dengan tangan kiri bagian kepala, tangan dan dada hingga terjatuh.

"Ketika terjatuh, pelaku membenturkan kepala korban ke lantai sebanyak tiga kali dan kemudian korban pingsan, dan menurut pelaku tangan korban masih bergerak," kata AKBP Piter. 

"Selanjutnya untuk mengaburkan aksinya, yang bersangkutan membuat skenario biar Seolah-olah terjatuh di kamar mandi," tambahnya. 

Ya, kemudian oelaku memasukkan kepala korban ke dalam ember kemudian diisi air dengan gayung berwarna kuning hingga meninggal dunia.

Jengkel Disuruh Cari Kerja dan Dibandingkan Ponakan

DP (33) warga Kampung Widoro, Kelurahan Sragen Wetan, Kecamatan/Kabupaten Sragen resmi ditetapkan sebagai tersangka atas kasus pembunuhan terhadap ibu kandungnya sendiri.

Setyorini (53) diketahui meninggal dunia dalam keadaan sujud dengan kepala masuk ke dalam ember di kamar mandi pada Selasa (28/6/2022). 

Terungkap motif DP melakukan aksi keji tersebut karena merasa jengkel selalu dinasehati sang ibu untuk mencari kerja.

Baca juga: Kejinya Anak di Sragen Bunuh Ibu Kandung, Setelah Dihabisi Dibuat Seolah Terjatuh di Kamar Mandi

Diketahui DP yang tinggal berdua dengan sang ibu hidup dalam keadaan ekonomi yang pas-pasan. 

Terkadang tetangga iba dan memberikan makanan kepada keduanya. 

Kapolres Sragen, AKBP Piter Yanottama membenarkan hal tersebut. 

"Pelaku dan korban diketahui sehari-hari memang tinggal bersama, sebagai ibu dan anak tunggal, karena kesulitan ekonomi, korban sebagai seorang ibu kerap memberikan nasehat agar anaknya mencari kerja yang layak," ungkapnya Rabu (6/7/2022). 

"Pelaku juga disarankan berangkat ke Jakarta menyusul kakak keponakannya, bahasanya apa tidak ingin memperbaiki rumah supaya kita bisa hidup dengan layak," tambahnya. 

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved