Polisi Tembak Polisi
Isi Chat Terakhir Brigadir J di Grup WhatsApp Keluarga, Pamit Tak Bisa Pulang Seolah Jadi Firasat
Brigadir J telibat dalam insiden polisi tembak polisi terjadi di Rumah Dinas Kadiv Propam Polri, Irjen Ferdy Sambo. Ini isi chat terakhirnya.
Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
Rabu, 5 Juli 2022
Keluarga Brigadir J masih berada dalam perjalanan. Tidak ada komunikasi karena di perjalanan tidak ada sinyal.
Sekitar pukul 23.00 WIB keluarga tiba di Balige, Sumatera Utara.
Kamis, 6 Juli 2022
Pukul 07.16 WIB: Sudah Sampai dimana? (di grup WA kelurga)
Y: Sedang di tempat Nantulang di Soborong-borong.
Percakapan antara Brigadir J a dengan Yuni Hutabarat dilanjutkan dengan saling kasih kabar dan kirim foto-foto di grup WhastApp keluarga.
Tanggal 7 Juli 2022
Brigadir J dan keluarga saling memberi kabar di grup WhatApps
Brigadir J : Hati-hati pakai pelampung (pada saat itu keluarganya sedang berenang di Danau Toba).
Diberitakan sebelumnya, Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat meninggal di rumah Kadiv Propam Polri, Jumat (8/7/2022).
Polisi menyebut Yosua meninggal dalam baku tembak dengan Bharada E sekitar pukul 17.00 WIB.
Sementara di tubuhnya, berdasarkan foto yang Tribun dapatkan, dan juga keterangan keluarga, selain luka tembak juga ada luka sayatan.
Temuan Sementara Komnas HAM
Sementara itu, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menemui keluarga Brigadir J di rumah duka di Desa Suka Makmur, Kecamatan Sungai Bahar, Kabupaten Muaro Jambi, Jambi.
Dalam pertemuan selama lima jam itu Komisioner HAM Choirul Anam mengatakan, pihaknya menemukan ada perbedaan dengan apa yang sudah beredar di masyarakat.
Namun demikian, Anam enggan menjelaskan detail perbedaan tersebut.
"Yang sudah beredar di publik (dengan yang kami dapatkan) sangat berbeda. Sangat membantu untuk menuju bagaimana terangnya peristiwa," ucapnya, dikutip dari Kompas.com.

Sementara itu, Samuel Hutabarat yang tak lain ayah kandung Brigadi J berharap banyak kepada Komnas HAM untuk bisa mengungkap kasus itu sejelas-jelasnya.
Pihak keluarga menemukan sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir J di umah singgah Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri Irjen Ferdy Sambo
"Semoga Komnas HAM sebagai lembaga yang bisa dipercaya untuk membuka seterang-terangnya permasalahan ini," ujarnya, Sabtu.
Seperti diberitakan sebelumnya, Anam memastikan Komnas HAM mendasarkan pada langkah-langkah sistematis.
Mereka berangkat dari fakta dan kebutuhan soal fakta. Di samping itu, mereka menekankan pentingnya akuntabilitas. (*)