Berita Klaten Terbaru
Baru Gelar KBM Tahun Ajaran Baru, SDN di Wonosari Diobrak-abrik Maling, Kerugian Tembus Rp 20 Juta
Kasi Humas Polres Klaten, Iptu Abdillah mengatakan bahwa pencuri mengambil sejumlah barang dari dalam ruang guru di sekolah tersebut.
Penulis: Ibnu DT | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ibnu Dwi Tamtomo
TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Nasib apes menimpa penghuni SDN Lumbungkerep 2, Desa Lumbungkerep, Kecamatan Wonosari Klaten, Rabu (20/7/2022).
Bagaimana tidak, baru seminggu menggelar kegiatan belajar (KBM) tahun ajaran baru, sekolah diobrak-abrik maling hingga merugi puluhan juta rupiah.
Kasi Humas Polres Klaten, Iptu Abdillah mengatakan bahwa pencuri mengambil sejumlah barang dari dalam ruang guru di sekolah tersebut.
Dari keterangan para saksi, kuat dugaan jika pelaku masuk berhasil masuk dengan cara menjebol pintu belakang ruang guru.
Hal itu diperkuat dengan ditemukannya barang bukti berupa papan kayu yang berasal dari pintu yang dirusak oleh terduga pelaku.
"Lewat belakang, dijebol," terang dia kepada TribunSolo.com.
Abdillah mengungkapkan jika kejadian itu baru disadari pada hari Rabu (20/7/2022) pukul 06.00 WIB.
Awal mulanya, Kepala Sekolah SDN Lumbungkerep 2, Kustatik datang dan membuka pintu ruang kelas kemudian dilanjutkan ke ruang guru.
Betapa kagetnya dia, saat masuk ke ruang guru mendapati ruangan dalam keadaan berantakan.
Baca juga: Duduk Perkara Jaksa Solo Gebrak Meja Gegara Debat soal Restorative Justice , Kajari : Tersinggung
Baca juga: Kehilangan Motor? Coba Cek di Polsek Jebres : Si Maling Ternyata Bakul HIK, Semalam Sikat 4 Motor
Segera dia mengecek ruangan itu dengan lebih seksama, dan betul ternyata ada beberapa barang yang hilang.
Dia juga menemukan papan kayu pintu di bagian belakang dekat kamar mandi dalam keadaan rusak bekas dijebol.
Atas temuan tersebut, dirinya langsung menghubungi Polsek Wonosari untuk melaporkan kejadian tersebut.
Abdillah mengatakan setelah menerima laporan masuk pihaknya langsung mendatangi lokasi untuk melakukan olah TKP.
Saat penyelidikan, banyak barang hilang di antaranya 1 unit komputer, 3 unit LCD proyektor, dan uang kas kurang lebih senilai Rp 200 ribu.