Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Polisi Tembak Polisi

CCTV yang Bisa Ungkap Kasus Tewasnya Brigadir J Akhirnya Ditemukan, Sempat Disebut Rusak dan Diganti

Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri, Brigjen Pol Andi Rian Djajadi, menjelaskan CCTV sementara masih berada di laboratorium forensik.

Penulis: Tribun Network | Editor: Rifatun Nadhiroh
Tribunnews
Rumah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo, lokasi dimana penembakan atau adu tembak antar 2 ajudannya terjadi. Penembakan mengakibatkan Brigadir J meninggal dunia. 

Sayangnya, saat disinggung soal isi CCTV, Andi Rian tetap tak ingin membuka apapun.

Ia menilai, rekaman CCTV masih dirahasiakan karena masuk dalam materi penyidikan.

"Terkait dengan CCTV juga tidak perlu kita jelaskan di sini karena itu materi penyidikan,"

"Yang jelas saat ini sedang bersad di labfor untuk dilakukan proses-proses digital forensik di sana,"

"Hasilnya juga nanti akan disampaikan oleh ahli kepada penyidik bukan kepada siapa-siapa," pungkasnya.

Baca juga: Nathalie Holscher akan Dapat Nafkah Anak Rp 25 Juta Per Bulan dari Sule, Kini Sang Putra Jatuh Sakit

CCTV di rumah Irjen Pol ferdy Sambo sebelumnya disebut sudah 2 minggu mati.

Selain CCTV disabotase setelah kejadian, tidak adanya police line saat hari H kejadian, hingga tidak ada ambulans yang lalu lalang membawa korban ke rumah sakit juga menjadi pertanyaan.

Perangkat CCTV di kompleks Polri yang pusatnya berada di Pos Satpam juga disebut-sebut sempat disabotase polisi.

Dekoder CCTV itu diganti oleh polisi tanpa izin ke pengurus lingkungan.

Hal tersebut disampaikan oleh Irjen Pol (Purn) Seno Sukarto yang merupakan Ketua RT 05 RW 01 di kawasan rumah dinas Kadiv Propam Irjen Pol Ferdy Sambo.

Baca juga: Jenazah Brigadir Yosua Akan Diautopsi Ulang, Polisi Izinkan Keluarga Bawa Dokter Forensik Sendiri

Akibat decoder CCTV komplek diganti, maka sebagai ketua RT ia tak bisa memutar ulang rekaman beberapa jam setelah kejadian.

Oleh karena itu, dia juga tak mengetahui jenazah korban diangkut menggunakan mobil ambulance atau mobil pribadi.

”Saya tanya ke Satpam, ya dia aja enggak tahu diganti yang baru alatnya ininya itu, ya mungkin karena semua CCTV sini kan pusatnya di pos keamanan," terangnya.

Seno mengaku kesal karena tidak ada yang melapor saat kejadian baku tembak terjadi. (*)

(Tribunnews.com)

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved