Berita Solo Terbaru
Kata Gusti Moeng Jika Kebo Bule Nekat untuk Kirab Malam 1 Suro : Bisa Kocar-kacir
Gusti Moeng mengatakan, kematian kebo bule jelang kirab ini merupakan kali pertama terjadi.
Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Seekor kebo bule keturunan Kiai Slamet milik Keraton Solo, bernama Nyi Apon mati, Kamis (20/7/2022).
Kematian kebo tersebut karena terpapar PMK jelang acara kirab malam 1 Suro pada Jumat (29/7/2022) mendatang.
Ketua Lembaga Dewan Adat Keraton Surakarta, GKR Wandansari atau yang akrab disapa Gusti Moeng mengatakan, kematian kebo bule jelang kirab ini merupakan kali pertama terjadi.
Baca juga: Apesnya Harjanto di Klaten : Baru Ditinggal 5 Menit, Rumahnya Terbakar, Kerugian Capai Puluhan Juta
"Seingat saya tidak kirab karena pandemi. Mungkin ini belum diizinkan lagi, kalau kondisi kerbaunya seperti ini," katanya kepada TribunSolo.com, Sabtu (23/7/2022).
Gusti Moeng tidak bisa memastikan, apakah kirab 1 Suro mendatang akan diadakan atau tidak.
Namun, dia tidak mengizinkan jika kebo bule diikutkan dalam agenda kirab, karena kondisi sejumlah kerbau inti sakit.
"Saya memegang kerbau ini sejak tahun 1992, itu tinggal sepasang saja. Lalu berkembang biak menjadi 6, dan menjadi banyak," ucapnya.
"Dengan kondisi seperti ini, saya sebagai Ketua Lembaga Dewan Adat, saya tidak mengizinkan, secara medis juga tidak memungkinkan," imbuhnya.
Baca juga: Potret Anak Kebo Kiai Slamet dari Nyai Juminten : Lahir Sabtu Kliwon, Matahari Tepat di Atas Kepala
Gusti Moeng juga nampak kesal, karena belum dilibatkan dalam rapat kirab malam 1 Suro beberapa waktu lalu.
"Rute kirabnya mungkin seperti biasa, dengan kondisi seperti ini, apakah kirabnya hanya di Baluarti saja saya tidak tahu, karena saya belum dilibatkan," ujarnya.
Dengan matinya Apon, dia meminta kepada sentono dan abdi dalem untuk sama-sama instropeksi diri.
Dia melihat, banyak rumor yang timbul, sehingga membuat kondisi di dalam Keraton Solo menjadi tidak baik.
"Apon ini ibunya (kebo), panutan kebo yang satu tim itu, jadi kalau mboknya (induknya) gak ada semua kocar kacir," ujarnya."
Semoga dengan ini, semua kembali dengan aturan yang benar bisa selamat semua, terutama Keraton seutuhnya," pungkasnya.