Berita Solo Terbaru
Terlanjur Viral, PT KAI Minta Maaf dan Janji Temui Penumpang Disabel yang Ditolak Masuk KRL di Solo
Penyandang disabelitas yang menggunakan kursi roda 3 dicegat oleh petugas stasiun pada Senin (25/7/2022) sehingga viral.
Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - PT KAI meminta maaf atas viralnya pelarangan difabel naik KRL dari Stasiun Balapan Solo.
Saat itu, penyandang disabelitas yang menggunakan kursi roda 3 dicegat oleh petugas stasiun pada Senin (25/7/2022).
Manager External Relations & Corporate Image Care KAI Commuter, Leza Arlan mengatakan, pihaknya akan menemui orang yang dicegat oleh petugas tersebut, untuk menyampaikan permohonan maaf secara langsung.
"Sebelumnya pengguna tersebut juga telah menggunakan KRL dari Stasiun Lempuyangan dan dibantu petugas di stasiun dan di dalam KRL," katanya melalui rilis yang diterima TribunSolo.com, Rabu (27/7/2022).
Saat hendak naik KRL dari Stasiun Solo Balapan, petugas menawarkan menggunakan kursi roda yang tersedia di stasiun agar dalam pelayanan bisa membantu dan memastikan keselamatan, baik ketika naik turun lift ataupun KRL.
Mengingat memang alat pembantu yang digunakan berbeda.
Baca juga: PLN Jamin Listrik Aman Selama ASEAN Para Games di Solo, Gibran : Luar Biasa Sekali Dukungannya
Baca juga: Viral Video Seorang Difabel Dilarang Masuk KRL di Stasiun Solo Balapan, Gibran : Harusnya Boleh
Untuk kenyamanan pengguna dengan disabilitas, KAI Commuter menyediakan Pusat Pelayanan Disabilitas yang dapat dimanfaatkan oleh penggunanya.
"KAI Commuter mohon maaf jika dalam pelayanan dan penanganan petugas masih belum sempurna," ujarnya.
Pengguna dengan disabilitas dapat memanfaatkan fasilitas pelayanan khusus disabilitas, dan bantuan petugas di stasiun keberangkatan.
Selanjutnya, petugas akan berkoordinasi dengan petugas baik di dalam KRL maupun petugas di stasiun tujuan.
Sebelum bepergian menggunakan KRL, penyandang disabelitas dapat menghubungi nomor pelayanan 081296605747 dapat melalui telepon, SMS, dan layanan whatsapp untuk menginformasikan perkiraan waktu kedatangannya di stasiun keberangkatannya.
"Petugas senantiasa membantu pengguna disabilitas tak hanya sampai di stasiun tujuan, melainkan juga mengantarkan hingga hendak menggunakan moda transportasi lanjutan," kata dia.
Layanan ini juga merupakan upaya KAI Commuter untuk mewujudkan transportasi yang lebih ramah bagi disabilitas.
Dia menjelaskan, kejadian tersebut terjadi karena dimensi kursi roda yang digunakan, berbeda dengan kursi roda yang menggunakan 4 roda.