Kuliner Solo
Bakmi Mbah Bejo Semin Wonogiri: Eksis Sejak 1970an & Dimasak Pakai Tungku Arang, Antrean Berjam-jam
Saking legendarisnya, Bakmi Jawa Mbah Bejo Semin hanya berjualan di teras rumahnya di Wonogori. Apa sih yang membuat kuliner satu ini diburu?
Penulis: Erlangga Bima Sakti | Editor: Hanang Yuwono
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Erlangga Bima Sakti
TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Di Wonogiri, banyak sekali kuliner legendaris yang eksis sejak puluhan tahun lalu dan masih punya banyak pelanggan.
Namun, tidak lengkap rasanya bila tidak memasukkan Bakmi Jawa Mbah Bejo Semin ke dalam deretan kuliner legendaris di Wonogiri.
Ya, Bakmi Jawa Mbah Bejo sendiri sudah eksis sejak tahun 1970-an lalu.
Awalnya, Mbah Bejo berjualan secara keliling di Solo.
Baca juga: Rekomendasi Warung Sate Paling Enak di Wonogiri, Ada yang Buka 24 Jam Nonstop
Menu yang dijajakan oleh Mbah Bejo kala itu adalah bakmi jawa goreng dan rebus.
Sekitar tahun 1980-an, Mbah Bejo pindah berjualan di rumahnya di Dusun Semin Kulon, Desa Purworejo, Kecamatan Wonogiri Kota.
"Sekarang yang meneruskan saya, ini generasi kedua. Dari dulu menunya ya mie goreng dan mie rebus saja. Nasi goreng tidak ada," kata Agus, penerus Bakmi Jawa Mbah Bejo Semin, kepada TribunSolo.com, Senin (1/8/2022).
Yang spesial di Bakmi Jawa Mbah Bejo Semin adalah cara memasaknya.
Baca juga: Bakmi Jawa Porsi Jumbo di Warung Bakmi HW Klaten, Harga Mulai Rp 15 RibuĀ
Di sana, setiap menu yang dipesan dimasak menggunakan satu tungku arang berukuran kecil.
Tak peduli berapa banyaknya pesanan yang antre, bakmi tetap dimasak menggunakan tungku arang itu.
Pemilik juga enggan mengganti alat masak dengan kompor.
"Kalau pas rame dimasak bareng, tapi maksimal dua. Karena tungkunya juga kecil, antrenya bisa cukup lama. Tapi pelanggan sudah biasa menunggu. Saya juga tidak melayani online, kalau mau makan ya kesini," ujarnya.
Baca juga: Tempat Makan di Solo Ini Viral, Harga Tak Masuk Akal Saking Murahnya, Bakmi Jawa Hanya Rp 5.500
Menurutnya, proses masak bakmi dengan arang bisa menambah cita rasa.
Selain itu, menimbulkan daya tarik tersendiri bagi pelanggan.
Bahkan, para pelanggan juga menurutnya sudah biasa antre berjam-jam untuk mendapatkan satu porsi bakmi Jawa seharga Rp 11.000 itu.
"Buka setiap hari mulai sore, rata-rata ya 100-an piring. Biasanya mulai rame setelah Maghrib sampai sehabisnya," jelasnya.
Baca juga: Inilah Aan, Bakul Nasi Goreng di Solo Berwajah Mirip Bayu Skak : Jadi Viral, Sering Digoda Pembeli
Saking legendarisnya, Bakmi Jawa Mbah Bejo Semin hanya berjualan di teras rumah.
Bahkan, tidak ada spanduk ataupun tulisan yang menunjukkan bahwa di rumah itu merupakan tempat makan.
Saking terkenalnya, Bakmi Jawa Mbah Bejo Semin sering digunakan sebagai penunjuk arah oleh warga Wonogiri yang akan melewati atau mencari alamat di sekitarnya.
Pemilik mengaku, tidak menggunakan bumbu khusus untuk setiap masakan.
Menurutnya, hanya bumbu-bumbu pada umumnya yang digunakan untuk memasak. (*)
