Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

ASEAN Para Games di Solo

Kisah Atmaji Priambodo, Mantan Penjual Koran yang Sabet 2 Medali Emas di ASEAN Para Games 2022  

Prestasi di gelaran ASEAN Para Games 2022 di Solo juga dirasakan atlet asal Sragen Atmaji Priambodo, Dia memperoleh 2 medali emas.

TribunSolo.com/Septiana Ayu Lestari
Atmaji Priambodo memperlihatkan 2 medali emas ASEAN Para Games 2022 yang di dapatkannya kepada TribunSolo.com, Kamis (11/8/2022). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari

TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Kemeriahan gelaran olahraga difabel terbesar di Asia Tenggara masih dirasakan, meski telah usai pada pekan lalu. 

Pasca gelaran ASEAN Para Games 2022 di Solo, banyak muncul cerita-cerita inspiratif dari para atlet difabel yang bertanding. 

Salah satunya dari atlet para powerlifting asal Kabupaten Sragen, yakni Atmaji Priambodo (42).

Warga Kampung Cantel Kulon, Kelurahan Sragen Kulon, Kecamatan Sragen itu sukses memboyong 2 medali emas dari nomor 97 kilogram.

Ia berhasil mengalahkan atlet dari negara lain di kategori total angkatan sebanyak 568 kilogram dan kategori angkatan terbaik.

Dua medali emasnya turut menyumbangkan total perolehan medali kontingen Indonesia, yang sukses merengkuh gelar juara umum pada gelaran ke-11 ini. 

Kepada TribunSolo.com, Aji-begitu panggilan akrabnya mengatakan, ia terkena polio sejak usia 9 bulan.

Kemudian, Aji menjalani kehidupan normal dengan bersekolah di sekolah-sekolah favorit di Kabupaten Sragen.

"Dulu pernah berjualan koran di lampu merah depan apotek kimia farma Sragen, selama 4 tahun, sebelum menjadi atlet," ujarnya kepada TribunSolo.com, Kamis (11/8/2022). 

"Selain itu juga pernah jual beli emas di emperan-emperan toko," tambahnya.

Baca juga: Yunia, Atlet Asal Matesih Peraih 2 Perunggu ASEAN Para Games XI 2022 Tekuni Badminton Sejak SMK

Nasibnya kemudian berubah semenjak ia diajak untuk menjadi atlet difabel angkat berat.

Setelah itu, ia giat berlatih yang mana awalnya ia hanya menggunakan alat berat yang terbuat dari semen yang dibuat sendiri. 

Kemudian, berlatih seadanya di tempat gym terdekat hingga mengikuti berbagai ajang kejuaraan, baik Peparnas maupun ASEAN Para Games.

Ajang ASEAN Para Games yang pertama kali Aji ikuti tahun 2011 yang kebetulan digelar di Solo, namun saat itu belum berhasil meraih medali. 

Dua tahun berselang, yakni ASEAN Para Games 2013 di Myanmar, Aji Sukses mempersembahkan medali perak untuk Indonesia. 

Raihan yang sama berhasil diraih Aji di ajang ASEAN Para Games 2015 di Singapura dan 2017 di Malaysia. 

Pada 2018, Aji mengikuti kejuaraan single event tingkat internasional di Prancis dan berhasil membawa pulang medali perak.

Prestasinya terus menanjak, hingga pada Peparnas Papua lalu, Aji sukses merebut medali emas. 

Capaian tertinggi Aji saat ini ialah berhasil membawa pulang 2 medali emas di ajang ASEAN Para Games 2022 di Solo. 

"Iya ini merupakan capaian tertinggi," singkatnya. 

Menurutnya, dua emas tersebut ia dapatkan dengan perjuangan yang luar biasa. 

Latihan sangat keras ia jalani dengan rentang waktu yang lama, sehingga persiapan cukup matang.

Meski sudah bertahun-tahun tanding di kejuaraan internasional, tetap Aji masih merasakan grogi. 

"Ya biasa mau tampil grogi, karena memikirkan berbagai macam hal, jadi grogi, dan bersyukur masih bisa diatasi," terangnya. 

"Waktu mau tanding, kuncinya berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan minta doa restu keluarga, itu saja," pungkasnya. 

Prestasi luar biasanya itu, membawa Aji lolos dalam seleksi ASN di Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved