Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Solo Terbaru

Revitalisasi TSTJ Bakal Terlihat Lebih Mewah Tanpa Kerangkeng, Gibran: Harga Tiket Tetap Terjangkau 

Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) bakal dibuat lebih cantik lagi. Bahkan, konsep barunya hewan tidak lagi dikerangkeng.

Penulis: Tara Wahyu Nor Vitriani | Editor: Ryantono Puji Santoso
TribunSolo.com/Istimewa
Penampakan sketsa penataan Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) Solo. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tara Wahyu NV

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Revitalisasi Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) dipastikan akan rampung pada akhir tahun untuk pembangunan tahap pertama. 

Groundbreaking TSTJ sendiri akan dilakukan pada Sabtu (13/8/2022) besok, bersamaan dengan pelepasliaran hewan dan pemaparan grand desain.

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengatakan, saat ini tahapan pengeringan danau sudah hampir selesai sehingga pembangunan fase segera dimulai.

"Danaunya udah kering habis ini kita mulai tutup total langsung membenahi kandang-kandang," kata Gibran, Jumat (12/8/2022). 

Gibran merinci tahapan penataan fase pertama akan meliputi penataan danau yang akan dibuat lebih dalam dan makin cantik lengkap dengan pulau-pulau kecil di sekitarnya. 

Selain itu akan ada area rekreasi karena adanya konsep resto yang menghadap ke savana dan kandang singa. 

"Fase Pertama ini penataan danau, di dalam dibuat pulau pulau. Nanti kita bikin exit pit dan restoran yang menghadap ke savana dan kandang singa. Konsep kandang hilang, jadi tidak ada satwa yang terkurung," jelas Gibran.

Baca juga: Rombongan Pasoepati Bakal Dukung Persis Solo ke Surabaya, Berangkat Minggu Subuh Dari TSTJ Solo

Meski dikonsep apik dan terkesan mewah, Gibran memastikan bahwa harga tiket masuk tetap terjangkau meski ada kenaikannya. 

"Ada kenaikan, tapi tetap terjangkau masih terjangkau. Dengan kelas seperti itu saya kira sangat sepadan dengan harga," ucapnya. 

Untuk penataan kandang, pihaknya memastikan semua kandang satwa akan dibuat tanpa krangkeng. 

Meski demikian Revitalisasi tahap pertama ini memang belum menyelesaikan semua exit pit untuk semua fauna koleksi TSTJ. Oleh sebab itu kedepan beberapa satwa akan dititipkan ke lembaga konservasi lainnya.

 "Hewan itu nanti akan dipindahkan sementara. Semuanya nanti kedepan akan tanpa krangkeng, tapi tidak semua exit pit selesai akhir tahun ini," ungkapnya. 

Mirip Taman Safari Indonesia

Program revitalisasi terhadap Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) bakal segera terealisasi dengan masuknya kucuran dana yang disebut lebih dari Rp 20 miliar. 

Direktur Taman Safari Indonesia, Hans Manansang mengatakan, pembangunan atau revitalisasi dari TSTJ akan dilakukan secara bertahap, meski desain sudah dilakukan secara menyeluruh.

"Nilai investasinya mungkin di atas Rp 20 miliar. Masa pembangunan akan bertahap, tahun ini akan masuk fase pertama," ujar Hans, di Rumah Dinas Wali Kota Solo Loji Gandrung, Selasa (22/2/2022).

Baca juga: Alun-alun Ditutup, Tapi Taman Satwa Taru Jurug Boleh Buka, Tahun Baru Bakal Didatangi 15 Ribu Orang

Baca juga: Viral Harimau Taman Satwa Taru Jurug Kurus, Gibran Minta Maaf, Ini Penjelasan Direktur TSTJ

Berdasarkan gambaran awal, TSTJ bakal berubah konsep menjadi kebun binatang modern yang membuat pengunjung merasakan tengah berada di habitat asli para satwa. 

Peningkatan sisi edukasi hingga pengalaman unik akan lebih ditonjolkan. 

Sehingga diharapkan pengunjung, terutama anak-anak belajar mencintai satwa dan mengenal sifat para satwa di alam liar. 

"Kurang lebih mirip dengan taman safari, jadi tidak ada lagi ke depannya kandang-kandang. Semua sifatnya terbuka," kata Hans.

Baca juga: Jalani Uji Rapid Test Antigen, 1 Pengunjung Taman Satwa Jurug Solo Positif, Langsung Jalani Swab PCR

"Kita yang melihat juga tidak merasa satwa terkungkung lagi dan mereka bisa bergerak bebas di sekitar kita tanpa bersentuhan, mereka bebas berkeliaran," imbuhnya. 

Selain revitalisasi, TSTJ juga akan fokus pada konservasi. Salah satu gambaran yang terbayang, kata Hans, adalah melakukan penambahan satwa dengan tujuan perkembangbiakan terjadi. 

Saat ini di TSTJ terdapat dua gajah betina, Hans mengatakan, akan mencoba menghadirkan gajah jantan. 

"Kita juga akan mix hewan Indonesia, ada juga hewan-hewan Asia dan Afrika. Kita akan mix sesuai dengan tema yang akan kita bangun," jelasnya. 

Sementara itu, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka membenarkan TSTJ bakal berubah konsep dimana tak ada lagi satwa yang berada di balik jeruji, kerangkeng atau kandang.

Baca juga: Sudah Pesan Tiket Taman Satwa Jurug? Awas Jangan Kecele, Begini Jam Operasionalnya yang Baru

Dia juga menekankan walaupun mirip dengan taman safari, nantinya masyarakat bakal tetap berjalan kaki dan bukannya mengendarai mobil. 

"Tadi sudah kita bahas, tidak ada lagi konsep-konsep kebun binatang yang pakai kerangkeng. Dilepas semua, ada petting zoo, pokoknya tanpa kerangkeng semua," kata Gibran. 

"Tetap jalan kaki bukan pakai mobil. Biasanya ada sungainya (sebagai pemisah). Nggak ada pager pokoknya dan nanti ada pemisahnya. Nanti saja tunggu kalau gambarnya sudah jadi," imbuhnya. 

Meski mengalami revitalisasi, Gibran mengatakan pihaknya tetap mempertahankan sejumlah bangunan yang memiliki historic seperti Taman Gesang. 

Nantinya TSTJ juga bakal dibagi menjadi tujuh zona. Hanya saja dia belum mau memberikan bocoran lebih lanjut terkait zona-zona tersebut. 

"Tadi sudah ada pembagian 7 zona, tapi belum bisa saya bocorin sekarang ya. Kalau sudah pasti aja ya," pungkasnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved