Berita Nasional
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Tegas Berantas Perjudian, Tak Segan Copot Pejabat Polri yang Terlibat
Mantan Kabareskrim Polri ini menyebut tidak akan segan-segan mencopot anggotanya yang tidak becus memberantas kegiatan tersebut.
Penulis: Tribun Network | Editor: Rifatun Nadhiroh
Kapolri meminta anggotanya kembali meraih kepercayaan publik yang menurun, setelah terungkapnya kasus pembunuhan Brigadir Yosua.
"Ini terkait dengan masalah kepercayaan masyarakat terhadap institusi Polri, dan ini menjadi pertaruhan kita bersama."
"Oleh karena itu, hal ini yang tentunya menjadi catatan penting, dan saya minta untuk betul-betul bisa ditindaklanjuti," kata Sigit.
Sebelum adanya insiden pembunuhan yang diotaki Irjen Ferdy Sambo, kata Sigit, tingkat kepercayaan publik kepada Polri meningkat.
Meski begitu, Listyo menyebut publik kembali percaya Polri setelah komitmen menuntaskan kasus tersebut.
Hal ini terbukti dengan penonaktifan sejumlah anggota Polri yang terlibat kasus itu, pengungkapan kasus yang direkayasa, pemeriksaan anggota yang melanggar etik, hingga penetapan tersangka dalam kasus tersebut.
Baca juga: Uang Brigadir J Senilai Rp 62 Juta Disita Penyidik, Samuel Hutabarat Berharap Bisa Dikembalikan
Dengan adanya fakta tersebut, di hadapan jajaran, Sigit memastikan Polri akan terus mengusut tuntas kasus itu tanpa ada yang ditutup-tutupi, sebagaimana instruksi Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Tentunya masih ada beberapa kegiatan yang saat ini sedang kita laksanakan terkait dengan kasus tersebut, dan ini adalah pertaruhan Institusi Polri, pertaruhan muruah kita."
"Sehingga harapan kita angka 78 itu minimal sama atau naik, karena sesuai dengan arahan Bapak Presiden, tidak akan ada yang ditutup-tutupi, semua kita buka sesuai fakta, ungkap kebenaran apa adanya, jadi itu yang menjadi pegangan kita," beber Sigit.
Sigit berucap, tim khusus akan terus bekerja maksimal, sehingga ke depannya akan bisa ditentukan pihak-pihak yang melanggar pidana, menghalangi penyidikan, dan mana yang melanggar kode etik dalam kasus ini.
"Harapannya adalah proses yang sudah dilakukan, segera kita sampaikan ke publik."
"Kita libatkan juga kelompok eksternal, masyarakat juga ikut mengawasi, teman-teman di Komnas HAM, Kompolnas juga ikut mengawasi, termasuk juga rekan mitra kerja kita yang ada di DPR juga ikut mengawasi, dan ini semua menjadi pertaruhan kita."
"Oleh karena itu, ini yang harus kita jaga dan kita perjuangkan bersama ke depan," imbuhnya. (*)
(Tribunnews.com/Abdi Ryanda Shakti)