Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Solo Terbaru

Bangun Ekosistem di Solo, Wamendag : Kripto Mulai Geser Bursa Efek, Transaksi di 2021 Capai Rp859 T

Semakin meningkatnya transaksi kripto di Indonesia membuat pemerintah fokus membangun ekosistem untuk investasi kripto. Termasuk di Kota Solo

Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
Tribunsolo.com/Agil Tri
Rektor UNS Prof Jamal Wiwoho, dan COO Tokocrypto, Teguh Kurniawan Harmanda, saat menjalin kerjasama dengan Tokocrypto dengan Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Jumat (19/8/2022). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Pemerintah tengah fokus membangun ekosistem untuk investasi Kripto.

Tercatat, ada lebih dari 15 juta investor yang aktif bertransaksi kripto sampai hari ini, sehingga mengalahkan investor di bursa efek.

Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag), Jerry Sambuaga mengatakan, jumlah transaksi kripto meningkat pesat, yakni sebesar 859 triliun pada tahun 2021.

"Pada 2020, transaksinya hanya 64,9 triliun. Ini membuktikan sudah ada kepercayaan pada masyarakat terhadap investasi kripto," katanya, kepada TribunSolo.com, Jumat (19/8/2022).

Baca juga: Cara Memilih Uang Kripto yang Prospektif, Pahami Sirkulasi Token yang Hendak ICO Maupun IEO

Baca juga: Cara Memilih Koin Kripto yang Tepat agar Tidak Menyesal, Pahami 7 Poin Penting Berikut Ini

Hal ini membuat ekosistem investasi Kripto terus digenjot oleh pemerintah, dengan memberikan regulasi-regulasi baru.

Wamendag menyebut saat ini ada 383 jenis kripto yang diakui Kemendag di bawah Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappeti).

Sebanyak 10 jenis di antaranya merupakan token lokal karya anak bangsa.

"Tugas kita, memberikan literasi kepada publik. Supaya masyarakat bisa berinvestasi dengan baik. Dengan pilihan yang rasional," ujarnya.

Meski menjanjikan, dia menuturkan jika investasi Kripto ini juga memiliki resiko selayaknya investasi pada umumnya.

Namun, perkembangan zaman membuat pemerintah memberikan ruang kepada investasi Kripto, termasuk di Solo.

Melalui T-Hub milik Tokocrypto ini harapannya tumbuh token-token lokal hasil kreasi anak muda di Kota Bengawan, dengan menyesuaikan regulasi Bappeti.

"Kripto ini bukan alat pembayaran, tapi komoditas. Jangan disamakan dengan robot trading, binomo, dan lain sebagainya," ujarnya.

Baca juga: Sukoharjo Genap Menapaki Usia 76 Tahun, Bupati Etik : Ekonomi Tumbuh & Investasi Meroket

Baca juga: Beredar Kabar Pejabat di Sragen Jadi Korban Penipuan Investasi, Kapolres : Masih Penyelidikan

"Makanya, kripto diatur regulasi dan ekosistemnya oleh Bappeti. Di bawah Kemendag," tambahnya.

Kota Solo sendiri dipandang memiliki perkembangan digital yang sangat tinggi,  terutama transaksi kripto.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved