Viral
Fakta Baru Mahasiswa Ngaku Non-biner saat Ditanya Gender, Kini Orang Tua Datangi Kampus
Sebuah video yang memperlihatkan mahasiswa diusir karena mengaku bukan laki-laki atau perempuan (non-biner) saat ditanya gender, viral di media sosial
Penulis: Naufal Hanif Putra Aji | Editor: Hanang Yuwono
TRIBUNSOLO.COM - Sebuah video yang memperlihatkan mahasiswa diusir karena mengaku bukan laki-laki atau perempuan (non-biner) saat ditanya gender, viral di media sosial.
Dalam video tersebut mahasiswa ini menyebut dirinya gender netral.
Baca juga: Orangtua dari Mahasiswa UNHAS yang Mengaku Nonbiner Datangi Kampus dan Meminta Maaf: Masalah Selesai
Kejadian tersebut bermula saat mahasiswa dipanggil ke depan saat mengikuti acara perkenalan kehidupan kampus mahasiswa baru Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar.
Pada rekaman memperlihatkan tiga orang, termasuk mahasiswa yang bersangkutan.
Kemudian seorang dosen perempuan menyatakan di dalam Undang-undang tidak ada status laki-laki dan perempuan.
"Harus ada pilihan, di KTP-mu apa," tanya dia.
"Di KTP-mu apa," ucap dosen pria menegaskan.
Mahasiswa ini kemudian menjawab jenis kelamin yang tertera di identitasnya adalah laki-laki.
Dosen pria kembali bertanya ke mahasiswa dirinya ingin menjadi laki-laki atau perempuan.
"Tidak keduanya. Di tengah-tengah. Makanya gendernya netral, Pak," jawab mahasiswa tersebut.
Pada akhir video tampak mahasiswa ini diusir dari lokasi acara dan dibawa oleh panitia.
Kabar terbarunya usai kejadian tersebut orang tua dari mahasiswa kemudian mendatangi kampus.
Baca juga: Viral Mahasiswa Baru Unhas Diusir Gegara Ngaku Gendernya Non-Biner, Rektor Buka Suara, Bakal Mediasi
Orang tua mahasiswa datangi kampus
Dilansir dari TribunTimur, Dekan Fakultas Hukum Unhas Prof Hamzah Halim menyebut, permasalahan antara pihak fakultas dan mahasiswa yang bersangkutan sudah selesai.
Dekan Fakultas Hukum Unhas Prof Hamzah Halim sudah sebanyak tiga kali bertemu dengan orang tua mahasiwa tersebut.
"Orang tuanya beliau dengan secara sukarela datang membawa surat pernyataan permohonan maaf kepada Unhas kepada Fakultas Hukum," ucap Hamzah, dikutip dari Tribun-Timur.com.
Hamzah menegaskan, kedua belah pihak sepakat untuk saling memaafkan atas kejadian ini.
Sehingga masalah sudah dianggap selesai.
"Mereka saling memaafkan, mahasiswa mencium tangan dosennya dan meminta maaf.
Dosennya juga menasihati dan berharap mahasiswa tersebut tidak mengulangi," lanjut Hamzah.
Terakhir Hamzah menegaskan, insiden diskriminasi mahasiswa baru seperti ini tidak akan terulang kembali di kemudian hari.
Penjelasan rektor Unhas
Sementara itu Rektor Unhas, Prof Jamaluddin Jompa mengiyakan terkait kejadian sebagaimana video yang beredar.
"Biasalah itu, ada accident, ada perbedaan, perselisihan," katanya, dikutip dari Kompas.com.