Polisi Tembak Polisi
Bentuk Tanda Tangan Ferdy Sambo Jadi Sorotan, Pakar Grafologi : Fantasinya di Luar Norma yang Umum
Bahkan dari tanda tangan Ferdy Sambo yang dinilai mirip dengan organ milik pria itu, bisa diungkap bagaimana gambaran kepribadiannya.
Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
Menurut Tessa, karena simbol tanda tangan seperti alat kelamin pria itu, biasanya, maka pemiliknya atau penulisnya memiliki kecenderungan seksual fantasi yang lain.
"Atau fantasi seksual yang lain dari biasanya, atau unkonvensioal, atau bisa dibilang fantasi seksual di luar norma yang umum," kata Tessa.

Tessa juga menjelaskan, tanda tangan itu sebenarnya bisa diartikan sebagai branding atau pencitraan yang terlihat sekilas.
"Jadi sebagai Grafolog, tetap harus membandingkan dengan tulisan asli dari penulisnya, untuk mengambil analisis yang lebih holistik," kata Tessa.
Baca juga: Putri Candrawathi Punya Anak Batita,Kak Seto Berharap Istri Ferdy Sambo dan Sang Anak Tak Dipisahkan
Dirinya menjelaskan di tanda tangan Ferdy Sambo juga tampak memiliki under line atau garis bawah.
"Dalam grafologi, garis bawah itu memiliki arti yang bagus. Biasanya penulis-penulis seperti ini memang memiliki jiwa leadership atau jiwa kepemimpinan yang baik. Terus juga mandiri, dan bisa mengambil keputusan dengan cepat. Jadi kalau kita bandingkan dengan tadi analisis tulisannya ya sesuai, karena dia memiliki pola pikir yang cerdas," ujarnya.
Selain itu kata Tessa terlihat pula dari tulisan suratnya, Ferdy Sambo memiliki trauma masa lalu atau ketakutan masa lalu yang sulit dilupakan.
"Itu terlihat dari margin suratnya itu, ada jarak yang jauh dari sisi kiri. Ini ciri-ciri Beliau memiliki trauma atau ketakutan akan masa lalunya, dan mencoba menutupi atau lari dari kejadian masa lalu itu," kata Tesaa.
Tessa menjelaskan dari hasil penelitian, akurasi grafologi atas karakter dan sifat seseroang mencapai 85 persen ke atas.
Baca juga: Potret Dusun Sambo di Magelang yang Mendadak Tenar Setelah Kasus Ferdy Sambo, Begini Asal Usulnya
"Itu juga kembali ke jam terbang Grafolognya. Tapi berdasarkan penelitian dan data statistik, akurasinya mencapai 85 persen ke atas," katanya.
Terkait apakah hasil analisis grafologi tulisan tangan ini bisa dipakai kepolisian untuk penyidikan dan pendalaman, menurut Tessa, sangat mungkin dipakai untuk opini ahli dalam menilai karakter seseorang.
"Tapi apakah bisa dipakai sebagai bukti atau pendukung, saya tidak tahu bagaimana hukum di Indonesia melihat hal ini. Jadi saya kembali menyerahkannya ke polisi atau penegak hukum," kata dia.
Sementara soal isi tulisan surat, kata Tessa, sebenarnya seorang Grafolog biasanya menghindari isi atau cerita di dalam surat agar tidak bias dalam penilaian.
"Namun isi konten itu, bisa dipakai sebagai pendukung dari analisis guratan, bentuk dan penebalan tulisan penulisnya, sebelumnya," kata dia.
(*)