Sungai Bengawan Solo Tercemar Limbah Organ Tubuh dan Darah Anjing, Ini Pengakuan Jagal Anjing Solo

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Proses pemotongan anjing di kawasan sekitar aliran anak sungai maupun Sungai Bengawan Solo menjadi sorotan. 

Itu tak lepas dari temuan koalisi Dog Meat Free Indonesia (DMFI) beberapa waktu belakangan ini. 

Mereka menemukan sejumlah oknum yang membuang sisa hasil pemotongan anjing ke aliran sungai, termasuk organ dalam dan darah.

Hal semacam itu diduga mencemari air yang ada ada di aliran anak sungai maupun Sungai Bengawan Solo.  

Aliran anak sungai Sungai Bengawan Solo di kawasan Gilingan, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo menjadi salah satu lokasi. 

DMFI menemukan sejumlah oknum yang membuang sisa hasil pemotongan anjing ke aliran sungai. Salah satunya tempat yang diduga milik D.

D angkat bicara. Dia mengaku dirinya melakukan proses penyembelihan tersebut karena mendapat pesanan dari warga Karanganyar dua pekan lalu. 

D pun menyembelih satu ekor anjing di tempatnya yang beralaskan beton dan temboknya dari bambu.

Baca juga: Gibran Bakal Cek Dugaan Tercemarnya Aliran Sungai Bengawan Solo Akibat Hasil Limbah Jagal Anjing

"Kebetulan ada orang dari Bejen minta tolong untuk acara keluarga," kata dia.

Orang Bejen tersebut hanya meminta tolong untuk menyembelihkan anjing tanpa adanya proses pengolahan.

"Dia cuma minta tolong buat motong saja. Kita juga tidak tahu kesukaannya apa, dimasak Manado, Jawa atau apa," ujar dia.

D sebenarnya sudah tidak lagi melakukan penyembelihan sejak lebih kurang 4 tahun lalu. 

Terlebih, setelah adanya pengungkapan kasus penyelundupan 78 ekor anjing di Kulonprogo tahun 2021, D juga sudah makin mengurungkan niatnya. 

Tapi karena orang tersebut sudah jauh jauh datang, D tidak enak hati untuk menolak.