Sungai Bengawan Solo Tercemar Limbah Organ Tubuh dan Darah Anjing, Ini Pengakuan Jagal Anjing Solo

Meski kini sudah tak menyembelih, D sesekali juga masih mengolah daging anjing menjadi masakan. 

Daging anjing yang didapatkan untuk olahan dia ambil dari wilayah Sragen.

"Yang biasanya ngirim sudah tidak berani lagi mengirim ke Solo, jadi kita ambil di Sragen sudah siap masak," kata dia. 

Gibran Bakal Turun Tangan

Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka merespon temuan koalisi Dog Meat Free Indonesia (DMFI). 

DMFI menemukan adanya dugaan pencemaran aliran Sungai Bengawan Solo akibat hasil pemotongan daging anjing. 

"Nanti saya tindak lanjuti. Nanti saya cek itu di Solo atau bukan," ujar Gibran, kepada TribunSolo.com, Rabu (31/8/2022). 

Gibran menambahkan sampai saat ini dirinya masih menunggu arahan lanjutan terkait larangan perdagangan daging anjing. 

Baca juga: Hasil Limbah Jagal Anjing Diduga Cemari Aliran Sungai Bengawan Solo, DMFI Berharap Ketegasan Gibran

Baca juga: Soal Imbauan Larangan Perdagangan Daging Anjing, Pemkab Karanganyar: Memang Tidak Boleh 

Termasuk, arahan dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Jateng).

"Untuk perda dan lain-lain saya nunggu dari beliau-beliau juga," ujar dia.

"Saya mendukung penuh (pelarangan perdagangan daging anjing) kalau sudah ada instruksi dari pak Gubernur," tambahnya.

Diduga Cemari Bengawan Solo

Darah dan hasil limbah pemotongan anjing yang berasal dari tiga rumah jagal diduga mengalir ke aliran Sungai Bengawan Solo. 

Adapun rumah-rumah jagal itu disebut membunuh lebih kurang 15 ekor anjing setiap harinya dengan cara kejam.

Dugaan darah dan hasil limbah pemotongan anjing mengalir ke aliran Sungai Bengawan Solo itu disampaikan Koalisi Dog Meat Free Indonesia (DMFI).