Kecelakaan Maut KM 486 Tol Semarang Solo
Kecelakaan Maut Sekeluarga di Tol Semarang-Solo, Niat Kunjungi Kerabat di Klaten Berujung Duka
Satu keluarga dari Jakarta Timur berencana mengunjungi kerabat di Trucuk Klaten. Tapi mereka justru menjemput maut di Tol Semarang-Solo KM 486+600
Penulis: Tri Widodo | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
"Nanti semua (korban meninggal) dimakamkan di Jakarta. Karena kan almarhum suami dari ibu Sri Ruswati juga dimakamkan di sana," tambahnya.
Sementara itu, Jasa Raharja langsung memproses asuransi kepada para korban.
Aji Suryo Prayogo dari Jasa Raharja Boyolali mengatakan, para korban meninggal dunia akan mendapatkan santunan Rp 50 juta.
"Sudah diproses, siap dibayarkan. Satu orang meninggal (mendapat santunan) Rp 50 juta. Nanti yang menyerahkan dari sana (Kantor Jasa Raharja di kota alamat korban)," kata Aji.
"Sedangkan korban luka akan mendapatkan biaya perawatan maksimal Rp 25 juta," pungkasnya.
Korban Kecelakaan Maut Ternyata Warga Jakarta Timur
Identitas para korban dari kecelakaan maut yang terjadi di Jalan Tol Semarang-Solo KM 486+600 jalur A, Sabtu (3/9/2022), terungkap.
Kecelakaan maut ini terjadi saat Honda Mobilio bernomor polisi B 2888 CO menabrak truk yang melaju di depannya, saat melaju dari arah barat (Semarang).
Keseluruhan korban, baik yang meninggal dunia maupun luka-luka, berada di dalam Honda Mobilio.
Mereka semua ternyata merupakan warga Jakarta Timur.
Tiga nyawa melayang dalam insiden kecelakaan yang terjadi di Dukuh Waden, Desa Mojolegi, Kecamatan Teras, Boyolali itu.
Baca juga: Kronologi Kecelakaan Maut di KM 486 Tol Semarang-Solo : Mobilio Hantam Truk, Truk Melarikan Diri
Baca juga: Kebakaran Rumah di Wonosegoro Boyolali Ludeskan 2 Mobil, 1 Truk & 2 Motor, Kerugian Capai Rp400 Juta
Honda Mobilio itu dikemudikan Heru Leksono (43), warga Kampung Cipinang Asem, Rt. 05, RW 12, Kelurahan Kebonpala, Kecamatan Makasar, Kota Jakarta Timur.
Tabrakan keras mobilnya dengan truk yang melarikan diri itu mengakibatkan Heru meninggal dunia di tempat.
Heru diketahui mengalami luka serius pada bagian kepala.
MS, anak perempuan Heru yang masih berusia 14 tahun, juga menghembuskan nafas terakhirnya saat tabrakan terjadi.