Berita Sragen Terbaru
Sejarah Kios Renteng Nglangon Sragen yang Bakal Diratakan: Dulu Tanah Tak Bertuan
Keberadaan Kios Renteng Nglangon Sragen bakal segera hilang. Pemkab Sragen berencana membuat kawasan tersebut menjadi ruang terbuka hijau.
Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari
TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Kios Renteng Nglangon Sragen memiliki sejarah panjang bagi para penghuninya.
Sebab, ada ikatan antara penghuni kios dengan kios mereka, sejak puluhan tahun.
Kios-kios di Nglangon, Kelurahan Karangtengah ini sudah ada sejak tahun 1990an.
Kios tersebut ada yang menawarkan jasa servis kendaraan, jual beli sepeda motor bekas, jual pulsa dan aksesoris handphone, hingga beraneka kuliner mulai dari olahan ayam hingga bakso.
Lokasinya berada di Jalan Ahmad Yani yang berbatasan langsung dengan jalan lingkar utara Kabupaten Sragen.
Uniknya, kios-kios tersebut merupakan kawasan hunian yang jadi domisili puluhan warga yang tergabung dalam satu RT, yakni RT 04, RW 03 Kelurahan Karangtengah.
Total terdapat 74 kios dan 1 balai RT yang biasa digunakan sebagai warga untuk berkumpul.
Tercatat ada sekitar 65 Kepala Keluarga yang bermukim di Kios Renteng Nglangon.
Selain sebagai tempat usaha, kios-kios tersebut juga merupakan tempat tidur warga.
Bahkan, saat perayaan hari raya idul fitri, warga juga mengunjungi satu per satu rumah warga untuk bersilaturahim layaknya tradisi yang ada di desa atau kampung-kampung.
Salah satu tokoh warga, Gi Haryanto mengatakan kios renteng dijadikan hunian warga sudah ada sejak puluhan tahun yang lalu.
Baca juga: Laga Derby Jateng Usai, Tapi Sejumlah Oknum Suporter Nekat Lempari Batu di Luar Stadion Manahan Solo
Baca juga: Pedagang Kios Renteng Nglangon Sragen Tolak Relokasi : Tak Ada Kejelasan,Minta Tolong Ganjar Pranowo
Menurutnya, kawasan Kios Renteng tersebut dulunya adalah tanah tak bertuan.
Lanjutnya, sekitar tahun 1975, dari Pemerintah Desa Karangtengah (saat ini sudah menjadi Kelurahan Karangtengah) mengajak warga membuat kios untuk meningkatkan perekonomian warga.
"Saya sendiri disini tinggal sudah 30 tahun, sejak tahun 1990, Kios Renteng ini program pemerintah daerah melalui desa, ini tanah memang tanah tak bertuan waktu itu," ujarnya saat ditemui TribunSolo.com, Sabtu (3/9/2022).