Berita Karanganyar Terbaru
Info Bansos di Karanganyar Akibat Kenaikan Harga BBM : Diprioritaskan Ojol dan Sopir, Segera Cair
Bupati Karanganyar, Juliyatmono mengatakan, bansos menyasar tersebut ke ojek online (ojol), serta supir angkot hingga angkudes.
Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Asep Abdullah Rowi
Gibran menjelaskan, untuk bantuan yang diambil dari aana alokasi imum itu masih dalam tahap pendataan oleh dinas-dinas terkait.
"Kita pastikan tidak ada penerimaan ganda, nanti kita ploting siapa saja yang menerima.
Terutama transportasi membawa peran yang membela pangan luar kota ke Solo," ucapnya.
Sekretaris Daerah (Sekda) Ahyani mengatakan untuk anggaran yang disiapkan Rp 4,2 Miliar itu nantinya akan dibagikan Rp 600 ribu per orang.
Baca juga: Harga Sembako di Pasar Karanganyar Masih Stabil, Belum Ada Gejolak Pasca Kenaikan Harga BBM
Baca juga: Warga Solo Harap Sabar, Pembagian BLT BBM Diundur : Gegara Ada Bantuan Sembako dari Kemensos
"Kemungkinan sekitar 7 ribu orang, tapi ini belum diputuskan, masih pengumpulan data," ucapnya.
Terkait penerimaannya, Pemkot berencana melakukan penyisiran.
Sehingga warga yang sudah mendapat bantuan tidak mendapatkan dobel.
"Jangan tumpang tindih," aku dia.
Alasan Kenaikan BBM
Pemerintah memutuskan menaikan harga bahan bakar minyak (BBM) PT Pertamina (Persero) di tengah tren penurunan harga minyak mentah dunia.
Keputusan pemerintah menaikkan harga BBM ini pun dipertanyakan oleh masyarakat, hingga akhirnya Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan penjelasannya.
"Masyarakat saat ini bertanya karena harga minyak dalam sebulan terakhir agak mengalami penurunan," ujar Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, dalam konferensi pers, Sabtu (3/9/2022).
Baca juga: Menkeu Sri Mulyani Prihatin, Ratusan Triliun Rupiah Subsidi Pertalite dan Solar Dinikmati Orang Kaya
Dirinya menjelaskan, walaupun harga minyak mentah mengalami penurunan, rata-rata harga acuan minyak mentah nasional atau ICP relatif masih tinggi.
Menkeu juga menyebutkan, jika harga ICP turun hingga ke level 90 dollar AS per barrel, rata-rata harga tahunan ICP masih berada pada kisaran 98,8 dollar AS per barrel.
"Atau kalaupun harga minyak turun sampai di bawah 90 dollar AS (per barrel), maka keseluruhan tahun rata-rata ICP masih di 97 dollar AS (per barrel)," kata dia.
Oleh karena itu, besaran subsidi BBM yang perlu disalurkan oleh pemerintah tetap akan membengkak, jika harga ICP mengalami penurunan cukup signifikan.
Baca juga: Pemerintah Gelontorkan Rp 502 T untuk Subsidi BBM, Sri Mulyani Punya Permintaan Khusus ke Pertamina