Berita Karanganyar Terbaru
Lama Mangkrak, Pemkab Karanganyar Ambil Alih Mesin Pengolah Sampah dari China di Sukosari
Pemkab Karanganyar mengambil kembali mesin pengolah sampah di TPA Sukosari. Mesin tersebut mangkrak karena tidak ada SDM yang bisa mengoperasikan.
Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Ryantono Puji Santoso
Pemkab Karanganyar buka suara soal mangkraknya mesin pengolahan sampah di gudang tempat pembuangan akhir (TPA) Sukosari, Desa Sukosari, Kecamatan Jumantono.
Mesin tersebut adalah hibah dari pemerintah Tiongkok.
Bupati Karanganyar Juliyatmono mengungkapkan belum ada yang mengerti cara pengoperasian mesin tersebut sejak mesin itu dihibahkan hingga saat ini.
Baca juga: Mesin Pengolahan Sampah di TPA Sukosari Mangkrak, DPRD Ingatkan Pemkab Lebih Serius: Sampah Menumpuk
"Alasan mesin tersebut belum beroperasi hingga saat ini, karena tak ada tenaga teknisi yang mengerti mengoperasikan mesin tersebut, modulnya juga berbahasa dari negara asalnya," ucap Juliyatmono kepada TribunSolo.com, di ruang kerjanya, Rabu (13/7/2022).
Juliyatmono mengatakan pihaknya kini butuh tenaga teknis khusus yang mampu mengoperasionalkan mesin pengolah sampah tersebut.
Dia menuturkan tenaga teknis ini baru nantinya akan dikirim Pemkab Karanganyar ke negeri tirai bambu tersebut dan akan belajar secara langsung bagaimana mengoperasikan mesin pengolah sampah.
"Memang itu (mesin pengolah sampah) belum bisa digunakan, karena butuh tenaga khusus yang bisa mengoperasikan, rencana kita akan kirimkan tenaga khusus tersebut ke Tiongkok untuk memperlajari mesin itu," ungkap Juliyatmono.
Dia menuturkan rencana pengiriman tenaga teknis untuk belajar ke Tiongkok selama ini sempat terganjal pandemi Covid-19.
Namun setelah ada pelonggaran, Pemkab segera mengirimkan tenaga tersebut ke Tiongkok dengan harapan dapat secepatnya mesin pengolah sampah hibah dari Tiongkok bisa dioperasikan.
Operasional mesin pengolah sampah ini diklaim mampu mengatasi persoalan sampah tahunan di Kabupaten Karanganyar.
"Kedepan kita akan minta alat yang kapasitasnya lebih besar lagi, sementara kita syukuri diberikan alat ini," ujar Juliyatmono.
Dia mengatakan mesin pengolah sampah dari Tiongkok mampu mengolah sampah menjadi pupuk organik.
Selain itu diyakini mampu menjadi pupuk cair sebagai bahan baku bahan bakar minyak (BBM).
"Mudah-mudahan tahun ini sudah bisa digunakan," pungkas Juliyatmono. (*)